chapter 25

8.2K 586 25
                                    

Happy reading guys 😚


Tay sedang berdiri didepan semua anak buah yang sebelumnya sudah dipanggil, Off yang tidak mengerti situasi saat ini hanya berdiri diam tidak jauh dari Tay karena raut wajah Tay yang terlihat sangat marah membuat Off enggan dekat-dekat dengannya. Tay menatap semua anak buahnya satu per satu sambil membawa kotak yang tadi ada dikamarnya.

"Siapa yang memberikan ini pada New?" Tanya Tay dengan nada datarnya. Semua orang hanya bisa saling pandang satu sama lain tanpa ada yang berani menjawab membuat Tay semakin geram.

"Aku tanya sekali lagi, siapa yang memberikan kotak ini pada New? Jika tidak ada yang menjawab aku akan menembak kalian semua"

Karena merasa takut dengan ancaman Tay, salah satu orang mengangkat tangannya. Dengan gemetar dia maju kehadapan Tay.

"Saya yang memberikannya boss" ujar orang itu kini berlutut dihadapan Tay. Tay melempar kotak yang dia bawa kedepan orang itu, semua isi yang ada didalam kotak pun berhamburan.

"Jadi kau yang memberikannya?" Tanya Tay mengambil pistol diatas meja yang tidak jauh darinya. Tay menodongkan pistolnya tepat dikening orang itu.

"Bukan boss, tadi ada kurir yang mengirim paket ini dan dia menyuruh saya memberikannya langsung pada tuan New. Saya sungguh tidak tahu apa-apa boss" orang itu bersujud di kaki Tay berharap Tay akan mengampuninya, namun tanpa pikir panjang Tay menembak kepala orang itu hingga darah bercucuran dan membuatnya mati seketika.

Suara tembakan membuat Gun yang sedang ada didalam kamarnya keluar menghampiri Tay dan terkejur melihat darah berceceran dimana-mana.

"Phi Tay... apa yang kamu lakukan?" Gun terduduk lemas tidak jauh dari Tay karena melihat banyak darah. Off yang sadar situasi langsung membawa Gun kembali kedalam kamarnya. Bahkan Off menggendong Gun karena Gun tidak mampu berdiri.

Setelah kepergian Off dan Gun, Tay menyuruh anak buahnya untuk membereskan mayat dan darah yang sudah membuat lantai kotor. Bahkan Tay tidak berucap apa-apa lagi dan kembali ke dalam kamarnya. Tay sudah tahu siapa pelakunya, tinggal bagaimana caranya bisa menangkap orang itu dan membuatnya memohon ampun karena sudah berani mengusiknya.

Didalam kamar Tay melihat New yang masih duduk diatas kasur, namun tatapan mata New terlihat kosong bahkan New sudah tidak menangis lagi. Tay duduk disamping New, memeluknya dan mengusap kepala New dengan lembut.

"Selama ada aku, kamu akan baik-baik saja. Tidak akan ada yang berani menyakitimu" ujar Tay lembut, berusaha untuk menenangkan New. New hanya diam tanpa mengatakan apapun, tubuhnya lelah karena terlalu lama menangis.

"Mulai sekarang kamu tidak perlu bekerja lagi, tetaplah dirumah bersama Gun. Dan jangan pergi kemanapun tanpa izinku. Mengerti?" Titah Tay mutlak tanpa bantahan, New terlihat ingin protes tapi mengurungkan niatnya hanya bisa mengangguk.

"Apa kamu ingin makan siang? Aku akan menyiapkannya untukmu" Tay bangkit dari kasur namun New menggenggam tangan Tay membuatnya berhenti.

"Jangan pergi, tetaplah disini" lirihnya dengan suara gemetar. Akhirnya Tay memutuskan untuk tetap disamping New dan menghubungi anak buahnya untuk membawakan makanan ke kamarnya.

***

"Phi Off.. apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa phi Tay membunuhnya?" Tanya Gun, masih membayangkan apa yang baru saja dia lihat.

"Aku juga tidak tahu, tapi sepertinya ada yang meneror New dan membuat Tay marah"

Gun tidak pernah melihat kakaknya seperti ini sebelumnya, setahunya Tay adalah orang yang lembut dan peyayang. Tapi kenapa dia menjadi kejam seperti ini.

Dark Blue Sky [Tay×New]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang