chapter 17

9K 640 32
                                    

Happy reading guys 😚





Sebenarnya hari ini New ingin berangkat kerja, namun Tay melarangnya dengan alasan karena New baru saja di culik dan Tay tidak ingin hal itu terjadi lagi. Sehingga sejak pagi New marah-marah tanpa henti. Bahkan pengawal yang diutus Tay untuk menjaga New saja dia marahi tanpa alasan yang jelas. Namun Tay tidak ambil pusing, dia tetap melanjutkan pekerjaannya di ruang kerjanya. Off maupun Gun tidak tahu harus bagaimana, karena mereka tahu Tay dan New sama-sama orang yang keras kepala.

New sudah mencoba untuk pergi keluar tanpa sepengetahuan Tay, tapi tetap saja dia tidak bisa pergi karena rumah itu memiliki banyak sekali penjaga dan cctv membuatnya tidak bisa pergi kemanapun. New merasa dikurung didalam sangkar emas. New juga tidak bisa menghubungi siapapun karena sejak dia culik ponselnya hilang entah kemana, membuatnya hanya mampu duduk termenung di teras rumah melihat hamparan langit yang sangat cerah.

"Langitnya tidak mendukung sama sekali, aku sedang bersedih namun dia terlihat sangat cerah. Berbanding terbalik dengan perasaan ku saat ini" gerutunya sesekali menghela nafas kesal.

"Wahhh langitnya indah sekali. Seperti perasaanku saat ini. Sepertinya langit memang selalu mendukungku" kalimat seseorang yang telah membuat mood New berantakan sejak pagi menghampirinya dan kini ikut duduk disamping New. Tanpa melihat kearahnya New langsung pergi meninggalkan Tay yang baru saja tiba.

"Mau kemana hemm? Kenapa kamu mengabaikanku seperti ini?" Tay menggenggam tangan New, membuat New menghentikan langkahnya. Namun New tetap tidak melihat ke arah Tay, dia hanya menatap ke arah lain. Tanpa menjawab New menghentakkan tangannya lalu masuk ke dalam rumah.

Tay mengejarnya dan memeluk New dari belakang "tunggu dulu"

"Lepas"

Namun pelukan Tay semakin erat.

"Aku tidak akan melepaskanmu sebelum kamu menatapku"

New terdiam. Dia melihat ke arah kanan dan kirinya namun tidak melihat siapapun. Kemana semua orang disaat dia butuh? Gerutu New.

Karena New diam saja, Tay melepas pelukannya dan membalik tubuh New agar menghadapnya. Namun tatapan mata New melihat ke arah lain, dia tidak ingin menatap Tay.

"Aku minta maaf oke, aku tidak bermaksud untuk melarangmu bekerja. Hanya saja aku ingin kamu istirahat hari ini"

New masih terdiam.

"New.. lihat aku, jangan mengabaikanku seperti ini. Jika kamu masih diam juga aku akan mencium mu didepan semua orang"

Ancaman Tay berhasil membuat New menatap ke arahnya, dengan tatapan sinis tentu saja. Tay tidak peduli dengan jenis tatapan itu, yang Tay pedulikan saat ini New sudah mau menatapnya. Tay menggenggam kedua tangan New dengan lembut.

"Maafkan aku naa.. besok kamu boleh bekerja tapi dengan satu syarat pengawalku akan menjagamu dari jauh, mengerti"

"Hemm" jawab New dengan enggan.

"Jawab aku"

"Ya. Sekarang lepas. Aku ingin tidur siang"

"Apa kamu ingin tidur denganku?" Ucap Tay dengan wajah sok polosnya.

"Pergilah ke neraka"



***



Tok.. Tok.. Tok..

"Phi Off.."

Ceklek

"Ada apa Gun?"

"Ayo antar aku ke mall. Aku ingin belanja"

Dark Blue Sky [Tay×New]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang