"Aku mau es cream!" jerit anak laki-laki berusia lima tahun itu di sela tangisnya.
Youngmin menggeleng, memberi kode pada pengasuh anak itu untuk tidak menuruti permintaan cucunya.
Tangisnya semakin menjadi ketika para orang dewasa justru pergi tanpa menuruti permintaannya.
Sebuah tangan kecil tampak menyodorkan sebotol susu pisang, membuatnya menoleh penasaran pada anak laki-laki lain yang turut hadir disana.
"Jangan menangis.. Pangeran akan memberikan ini padamu."
"Woah! Pangeran susu pisang.." ucapnya dengan binar penuh kekaguman.
• • •
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kim Mingyu 24 tahun • • •
~BANANA UYU~
• • •
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JEON WONWOO 24 tahun • • •
~~''~~''~~''~~''~~''~~
"Sini, nak, duduk dipangkuan ayah.."
Wanita cantik dengan postur tubuh semampai itu tampak terkejut mendengar kalimat yang baru diucapkan oleh lelaki dihadapannya.
"Siapa dia?" Tzuyu nama wanita itu bertanya.
"Namanya Jeon Sora, usianya baru delapan tahun. Dia malaikat kecilku."
"Kau sudah memiliki anak?"
"Maaf karena selama ini telah menutupinya darimu."
"Bagaimana bisa hal ini terjadi?"
"Saat itu aku masih berusia enam belas tahun, kami hanya sepasang anak muda dengan rasa penasaran yang begitu besar."
Tzuyu lantas menggeleng tak percaya. "Bukankah kita akan segera menikah?"
"Ya kau benar! Itu sebabnya aku ingin jujur padamu mengenai keberadaannya."
Jika Tzuyu begitu antusias dengan acara perjodohan ini lain halnya dengan Wonwoo, dia tidak menaruh minatnya sama sekali dan menganggap hal ini terlalu kolot.
Dipertemuan pertama Tzuyu sudah menunjukkan ketertarikannya terhadap Wonwoo. Kakek WonwooㅡJeon Youngmin selaku pihak yang menjodohkan merasa sangat senang dan meminta keduanya untuk segera menikah saja.
"Aku akan bicara pada kakekmu!" Tzuyu tidak serta-merta mempercayainya.
"Percuma! Dia tidak akan pernah mau mengakui Sora!"
Tzuyu menghentikan pergerakan tangannya yang hendak mengambil HP dari dalam tas.
"Selama ini aku menitipkannya pada keluarga Vernon dan mengunjunginya beberapa kali dalam sebulan."
"Ayaaahh~" seolah mengerti apa yang Wonwoo katakan, gadis kecil dengan gaun berwarna pink dan rambut panjang terurai itu mulai menangis dengan raut wajah sedih.
"Ouhh, sayang.. apa ini melukai hati kecilmu? Maafkan ayah, Sora-ya.. Ayah berjanji akan menemukan ibu yang baik untukmu, yang bisa menerima keadaan kita apa adanya."
Wonwoo menghapus air mata dipipi gadis kecil itu.
"Lihatlah wanita cantik dihadapan kita ini! Mulai sekarang kau bisa memanggilnya ibu."
"Wonwoo!" sentak Tzuyu sedikit menjerit hingga beberapa pengunjung cafe menoleh kearah mereka, dia kesal tentu saja.
"Hentikan hal konyol ini! Aku tidak mau menikah dengan seseorang yang telah memiliki anak!"
"Tzuyu, kau melukai perasaannya!" ucap Wonwoo sembari mendekap Sora dalam pelukan eratnya.
"Aku tidak peduli! Aku tidak akan menikah denganmu! Tidak akan pernah!" Tzuyu berdiri dari kursinya dan melenggang pergi.
"Tzuyu! Hei!"
Setelah memastikan Tzuyu telah melewati pintu cafe, Wonwoo dan Sora saling bertatapan, kemudian senyum keduanya sama-sama mengembang.
"Good job, princess! Seperti biasa, kau sangat mengagumkan!"
