Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • •
Meski tidak mengalami kepala bocor, nyatanya Wonwoo tetap harus dilarikan kedalam ruangan UGD. Dia pingsan setelah mengalami serangan tak terduga.
Seharusnya tidak sampai separah itu karena hal tersebut tidak sampai membuat fisiknya terluka, namun lagi-lagi dokter bisa memberikan alasan yang masuk akal bagi Mingyu.
Pertama, Wonwoo belum makan sejak tadi pagi, ini menurut pengakuan Seungkwan.
Alasannya dia masih merasa jijik membayangkan bangkai tikus yang dilihatnya kemarin malam.
Baiklah, Mingyu tidak akan menganggap hal itu berlebihan karena dia sendiri memiliki sosok ibu yang bahkan tidak nafsu makan hanya karena melihat pantat seekor kucing.
Di kasus ini ibu Mingyu bahkan jauh lebih parah daripada Wonwoo.
Alasan kedua, sedari tadi Wonwoo diliputi dengan rasa ketakutan mendalam hingga tanpa sadar tubuhnya menegang.
Juga pikiran negatif tentang dirinya yang mungkin akan terluka atau bahkan mati di usia muda.
Dan ketika serangan itu benar-benar terjadi, tidak bisa dipungkiri Wonwoo mengalami shock dan berakhir dengan membuatnya tidak sadarkan diri.
Yang membuat Mingyu kesal adalah seharusnya dia bisa menangkap bajingan itu jika saja Wonwoo tidak pakai acara pingsan segala.
Jujur saja, Mingyu lelah bermain kucing-kucingan seperti ini!
"Kau mau makan apa?" tanya Mingyu setelah melihat Wonwoo yang sudah berbaring nyaman diatas ranjang kamar sewanya.
"Pizza.." jawab Wonwoo pelan.
"Pizza? Baik, akan kupesankan." Mingyu mulai sibuk dengan ponselnya.
"Mumpung ada yang mau membelikan kau pilih yang mahal ya, hyung?" sindir Seungkwan.
"Aku hanya kepikiran pizza. Mana pizza-ku, Kim!"
"Tentu saja harus menunggu dulu." balas Mingyu.
"Tapi, hyung. Bukankah pizza itu saus-nya berwarna merah ya? Memangnya kau tidak merasa jijik memakannya? Nanti kau teringat bangkai tikus itu lagi."
"Tidak jadi! Aku tidak mau makan pizza.." rengek Wonwoo.
"Boo Seungkwan!" sentak Mingyu lantaran kesal, dia bercanda diwaktu yang tidak tepat.
