10

5.1K 739 13
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Wonwoo melepas kostum kepala sapinya, berjalan menepi dan duduk disana, ditempat yang lumayan teduh.

Memakai kostum tebal seperti ini dibawah teriknya sinar matahari sangatlah tidak mudah.

Rambut Wonwoo sudah lepek akibat keringat dan bau Jungyeol masih setia menempel disana.

"Kau malah bersantai sementara dua temanmu bekerja keras disana?"

Tanpa mendongak Wonwoo sudah tau jika itu Mingyu.

"Aku lelah.."

"Seungkwan dan Dongmin juga lelah, tapi mereka tidak banyak mengeluh sepertimu!"

"Kau cerewet sekali! Bagaimana jika kau coba memakai kostum sapi ini? Ini sangat pengap, bau keringat dan ketiak Jungyeol, belum lagi kepalanya sangat berat! Kau pikir ini mudah?!"

"Sekarang kau mengeluh dan meminta pengertian! Dimana hilangnya sosok sombongmu yang kerap kali menghina para pekerja kecil semacam ini?"

"Diamlah, sialan!"

"Kembalilah bekerja! Kau sudah hampir lima menit duduk disini! Apa kau berniat untuk memakan gaji buta?"

Wonwoo berdiri tanpa ingin menanggapi semua ucapan Mingyu.

"Lalu.."

Langkah Wonwoo terhenti.

"Bersikaplah sedikit lembut kepada anak-anak! Mereka mungkin sedikit menyebalkan karena sangat rusuh, tapi kau harus ingat jika mereka adalah pengunjung yang wajib kau hibur dengan sepenuh hati."

Wonwoo melanjutkan langkahnya tanpa membalas perkataan Mingyu.

"Kau habis dimarahi?" tanya Seungkwan begitu Wonwoo mendekat.

"Hanya memberitahuku beberapa hal."

"Oh.. lalu apakah bau keringat Jungyeol sudah menghilang?"

"Malah semakin parah!"

Seungkwan tertawa puas mendengar itu.

"Pegawai senior disini memberitahuku, katanya Jungyeol sering kentut sembarangan saat mengenakan kostum ini."

"Sialan kau Boo Seungkwan, aku mual!"

Dan tawa Seungkwan semakin terdengar nyaring.

••••

Mungkin sedari tadi Mingyu memperhatikan gerak-gerik Wonwoo, terbukti dari dia yang mengetahui bagaimana Wonwoo memperlakukan para pengunjung anak-anak.

Mereka rusuh, cerewet, berisik, dan banyak maunya!

Berulang kali Wonwoo menolak ajakan foto dengan posisi berlutut, bukan tanpa alasan, hanya saja Wonwoo selalu merasa kesulitan untuk kembali berdiri lagi. Kostum kepala sapi ini beratnya tak tanggung-tanggung.

Sampai Wonwoo berpikir lehernya akan memendek jika terus mengenakan kostum ini setiap hari.

Wonwoo menandai satu sosok anak kecil berjenis kelamin laki-laki yang nakalnya minta ampun. Dia berusia sekitar enam tahun, mengenakan ripped jeans warna biru muda, kaos, sepatu dan topi berwarna putih.

Sebenarnya cukup lucu jika saja dia bisa bersikap sedikit tenang tapi tampaknya itu mustahil, kelakuannya sudah seperti setan kecil!

Dia bahkan menaiki punggung Dongmin seperti yang Wonwoo lakukan tadi. Hanya Seungkwan saja sepertinya yang tahan dengan kelakuan bocah kecil itu.

Lihatlah, sekarang dia bahkan menendangi kaki Wonwoo dengan kaki kecilnya, tidak sakit memang hanya saja reaksi dari orang tuanya yang malah mendukungnya untuk melakukan lebih membuat Wonwoo merasa muak!

Sistem didikannya benar-benar buruk!

Ketika Wonwoo melayani rombongan pengunjung lainnya untuk berfoto bersama, si kecil pembuat onar itu menarik ekor kostum sapi Wonwoo, membuatnya berputar-putar hingga rombongan itu terpaksa membubarkan diri.

Mingyu berdiri disana, terus mengamati. Anak kecil itu memang cukup luar biasa kelakuannya dan Mingyu akui kali ini Wonwoo sudah cukup bersabar untuk tidak membalas perbuatannya.

Mingyu melihat Wonwoo berulang kali meminta si kecil untuk berhenti namun itu tidak pernah berhasil bahkan setelah Seungkwan turun tangan untuk menolong.

Hari ini hasilnya cukup memuaskan, Mingyu menganggap jika Wonwoo sudah mengerti bagaimana cara memperlakukan para pengunjung.

Namun itu tidak berlangsung lama ketika Mingyu melihat Wonwoo berbalik, berjalan menabrak si kecil hingga terjatuh dan menangis.

Mingyu segera datang menghampiri dengan setengah berlari. Mencengkeram kostum sapi bagian depan yang Wonwoo kenakan kemudiannya menggoncangnya dengan perasaan marah.

"Sudah kukatakan untuk tidak bersikap kasar bukan?!"

Akibat perbuatan kasar Mingyu, kostum kepala sapi yang Wonwoo kenakan terlepas dan menggelinding.

Sementara Wonwoo jatuh lemas dipelukan Mingyu dengan kedua mata terpejam erat.

"Wonwoo!" panggil Mingyu dengan khawatir, melihat banyaknya keringat yang keluar dari wajah pucat Wonwoo.

Seungkwan buru-buru melepas kostum kepala sapinya. "Hyung!"

~~''~~''~~''~~

Wonwoo mulai merengek pelan ketika baru saja mendapatkan kesadarannya kembali.

"Aku dimana?...kau siapa?" gumamnya tak jelas dengan suara serak, namun Mingyu yang berdiri tak jauh dari ranjang ruang kesehatan masih bisa mendengarnya.

Seorang dokter wanita datang menghampiri setelah menyibak gorden pembatas.

"Apa dia mengalami lupa ingatan?" tanya Mingyu dengan wajah konyol.

"Tidak mungkin." jawab dokter itu. "Biarkan dia istirahat selama tiga puluh menit, kemudian baru bisa kembali bekerja."

"Tidak. Biarkan aku istirahat hingga waktunya pulang. Kepalaku masih pusing sekali.."

Dokter dan Mingyu seolah tidak mendengarkan rengekan Wonwoo, mereka pergi menjauh setelah menutup gordennya kembali.

••••

BANANA UYU | MEANIE (Completed)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang