20

5.8K 813 55
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Sudah lama sekali aku ingin membuat wajah menyebalkanmu itu babak belur sampai tidak berbentuk!"

Wonwoo terus mencoba memukul, namun laki-laki itu terus menerus menahan pergerakan tangan Wonwoo.

"...kebetulan sekali kau datang menemuiku sendiri! Kau memang cari mati!"

"Wonwoo, hentikan! Sakit!"

"Memang itu yang aku inginkan! Melihatmu kesakitan lalu mati!ㅡAkh, sakit sialan! Lepaskan!"

Secara mendadak gerakan tangan Wonwoo terkunci, sedetik kemudian Wonwoo bisa merasakan bibirnya mulai dilumat oleh sang pelaku.

Emosi, Wonwoo menendang selakangan sang pelaku yang seketika berteriak kesakitan dan berguling-guling ditanah.

Tak puas dengan itu, Wonwoo masih menghadiahi beberapa pukulan serta tendangan.

Beruntung Seungkwan segera datang, menghentikan aksi bar-bar Wonwoo.

"Hyung, hentikan! Orang itu bisa mati!"

"Itu memang tujuanku!"

"Hyung!"

•••

Mingyu berlari-lari kecil memasuki sebuah klinik sesuai alamat yang Seungkwan kirimkan melalui sebuah pesan.

Wonwoo berulah lagi, menurut pengakuan Seungkwan dia memukuli seseorang sampai hampir tamat dan harus mendapat perawatan di klinik.

Untung saja ibunya sudah pulang setengah jam yang lalu, kalau tidak Mingyu sudah pasti akan ditanyai macam-macam.

"Wonwoo, Seungkwan!" panggil Mingyu melihat keduanya duduk diruang tunggu.

"...apa yang sudah terjadi?" tanya Mingyu setelah mendekat.

"Hyung, kau saja yang jelaskan." pinta Seungkwan.

"Wonwoo!" tuntut Mingyu ketika Wonwoo masih enggan bersuara.

"Aku malas menjelaskan! Intinya sama seperti yang sudah Seungkwan jelaskan dipesan tadi."

Mingyu membuat Wonwoo bangkit dari posisi duduknya dengan memegang pundak anak itu sedikit kasar. "Memangnya kau ini preman? Apa semuanya harus diselesaikan dengan cara kekerasan?!"

"Aku tidak suka padanya!"

"Siapa?!"

"Jung Jaehyun!" sentak Wonwoo. "..dia pelakunya!ㅡrugi sekali selama ini aku merasa takut padanya!"

"Seharusnya kau tidak perlu sampai memukulinya, kita bisa laporkan dia ke polisi. Kalau seperti ini sama artinya dengan kau sedang menggali lubang kuburanmu sendiri."

"Aku kesal padanya! Dia mencium bibirku!"

"Apa?!"

"Ah, bukan mencium, lebih tepatnya melumat dengan penuh nafsu, seperti ini!" Wonwoo memperagakan dengan melumat bibirnya sendiri.

BANANA UYU | MEANIE (Completed)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang