Penghujung Rasa [END]

18| bercerita awal dari kisah kita

"Cie....cie...." teman-teman mereka bersorak ria meneriaki keromantisan dua insan yang baru saja menjalin asmara.

"So sweetnya kalian.. kakak jadi keingat masa SMA, Hadehh... nah, semoga kalian langgeng ya! Sekarang kalian boleh duduk, nah kita lanjutin lagi ya permainannya..?" ucap salah seorang pembina pramuka

Kemudian permainan pun berlanjut sampai pukul 21.00 WIB. Setelah permainan selesai, mereka diperbolehkan untuk berkumpul dengan kelompoknya masing-masing.

"Aciee.. akhirnya Dira punya pacar" ucap Vina sambil menyenggol Dira dengan sikunya.

Gadis itu tersenyum malu menanggapi perkataan Vina.

"Mana cowoknya ganteng banget lagi" Vina sedikit menoleh ke belakang dan melihat seseorang berjalan menghampiri mereka, "Eh Dir! itu your baby dateng tuh.."

Gadis itu menoleh ke belakang, ia melihat Ano sedang berjalan ke arah mereka.

"Kita pergi dulu deh, entar ganggu lagi" ucap Vina sambil terkekeh,kemudian ia dan teman-temannya pergi meninggalkan Dira.

Ano datang ke arah gadis itu dengan seulas senyum. "Bagus ga tadi gua nanyi?"

"Bagus, aku kira tadi kamu lipsing loh"

"Justin biebier kalah kan?"

"Kayaknya.. seri deh"

"Kok gitu?"

"Kamu sama justin biebier itu sama-sama ganteng dan sama-sama punya suara bagus. jadi seri"

"Jadi gua ganteng?"

Gadis itu mengangguk, sambil tersenyum. "Tapi tadi aku ga nyangka loh, kalau kamu bakal nyatain perasaan ke aku"

"Gua ga mau jadi laki-laki yang down mental hanya karena memendam perasaan"

"Lo mau denger ga? sebuah kisah tentang perasaan gua" sambungnya.

"Hm.. mau!!"

"Tapi, kita duduk dulu"

Lalu mereka duduk di depan tenda kelompok Dira, ditemani semilir angin malam yang menusuk kulit dan wangi api unggun yang khas menambahkan kesan romansa diantara kedua remaja itu.

"Gua sama sekali ga pernah punya perasaan kayak gini ke perempuan. Gua ga pernah ngerasa gugup saat gua lihat senyum perempuan yang sekarang jadi pacar gua" ucap lelaki itu sambil menatap manik mata Dira.

Mendengar hal tersebut, wajah Dira memerah bak kepiting rebus.

"Lo masih ingat pas gua menghapus air mata lo untuk yang pertama kali? Saat itu juga adalah hal pertama bagi gua buat menghapus air mata seorang perempuan. Dan sekarang dia jadi pacar pertama gua. Gua ga pernah ngerasain jantung gua berdebar begitu kencang saat menatap mata orang. Apalagi pas nyanyi di depan tadi"

"Dan gua ga pernah mau ngomong panjang lebar sama orang lain sejak gua ditinggalin mama"

FlashBack ON

Pagi ini, Pak Budi mengajar di kelas 11 IPA 4. Seperti biasa setiap ada jam mata kimia, Pak Budi akan selalu memberikan Pr untuk dikerjakan di rumah.

Pada saat pak Budi masuk ke kelas, ia langsung menyuruh siswa di kelas itu untuk mengumpulkan tugas milik mereka di atas meja guru.

Setelah semua terkumpul, Pak Budi menghitung jumlah buku-buku tersebut. Jumlah seluruh siswa di kelas itu ada empat puluh tiga orang, sementara buku yang terkumpul hanya empat puluh satu.