2| Kimia itu Asik

2.9K 223 17
                                    

Jujur, kau adalah seorang lelaki pertama yang ku anggap sebagai pelindungku

-----------------

Pagi ini, sekolah dimulai seperti biasa. Namun bagi manusia bernama Devano Azhoerie, sekolah sudah seperti rumah baginya. Ia bisa tidur, makan, mandi dan melakukan hal sesukanya. Seperti biasanya, saat ini lelaki itu tengah tertidur pulas di mejanya dengan tenang tanpa ada beban pikiran.

Seorang guru tampak berjalan ke arah kelas mereka, Jerry yang duduk di samping lelaki itu segera berteriak untuk membangunkan Ano.

Devano Azhorie, manusia berjenis kelamin laki-laki itu merupakan anak berdarah campuran atau blaster. Biasanya ia dipanggil Ano, tapi sahabat karibnya lebih sering memanggilnya Ano. Karena apa? Karena ia langkah! Lihat saja, mana ada manusia seperti Ano.

"An--Ano!!! no--woy!! Anoa bangun!" Jerry menepuk-nepuk pundak lelaki itu.

Sontak mendengar teriakan Jerry, Ano langsung terbangun dan segera menjitak kepala Jerry dengan kesal. Siapa yang tidak kesal bila ada sesesorang yang tiba-tiba berteriak di telinga dengan keras,

"Berapa kali gua bilang?! jangan panggil gua Anoa! Lo mau gua panggil tomket?" ujarnya sarkas penuh emosi. Dia memang orang yang tempramental. Tersentil sedikit saja, emosinya bisa meletus dan meluluhlantakkan banyak orang.

"Ya udah panggil aja sono, mau lo panggil monyet kek sekalian tetap aja ga bakal ngerubah ketampanan gua. Lagian guru udah masuk! lo malah tidur-tiduran, mau kena jemur lo?"

"Berisik!" dengan acuh, lelaki itu kembali tertidur di atas mejanya. Merasa diabaikan, Jerry teman sebangkunya Ano merasa sangat kesal. Ternyata kepeduliannya dihiraukan, padahalkan dia berniat baik.

"Yaelah, cita-cita mau jadi pengusaha tapi di sekolah kerjanya tidur-tiduran. Dasar pemimpi!" cibir Jerry dengan kesal

Kegiatan ajar-mengajar pun dimulai. Setelah 4 jam mata pelajaran berlangsung, bel lonceng istirahat pertama berbunyi. Hampir sebagian siswa pergi ke kantin dan yang lainnya sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Baru saja lonceng istirahat berbunyi, Kedua mata Ano langsung terbuka. Ia merentangkan kedua tangannya untuk merilekskan otot-ototnya.

"Pas belajar tidur, eh pas istirahat malah melek. Dasar hewan langkah" cibir Jerry.

"Lo mau gua tonjok?"

Saat Ano hendak kembali menutup matanya, tiba-tiba Seno selaku ketua kelasnya datang dari luar kelas sambil berteriak.

"Anooooo!!!!! lo dipanggil pak Budi ke kantor"

"Hm?" Lelaki itu menjawab dengan acuh tak acuh sambil kembali tertidur di meja beralaskan tangan.

"Dengerin gua Anoo.." Ujar Seno dengan nada panjang saat memanggil nama lelaki itu.

Ia berdecak kesal, pak Budi itu selalu menganggunya di jam istirahat begini "Ngapain?"

"Gua kaga tau! pokoknya ini tuh penting buat lo. Kalo lo ga peduli ya Ga pa-pa kan yang hancur hidup lo, oh iya! satu lagi ini tuh wajib banget buat lo, sebaiknya lo samperin dah tu bapak. Sebelum lo di drop out dari sekolah." Seno berkata dengan panjang lebar, tetapi Ano hanya menguap selebar-lebarnya tanpa memberi respon pada Seno.

Karena merasa diabaikan Seno merasa sangat kesal, semua orang selalu Ano abaikan. "Terserah anjeun! anu penting, kuring parantos nyarios sadaya ka anjeun. sok teu paduli!" cibir Seno dengan logat Sundanya.

Penghujung Rasa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang