56 | Menyiksa, kau sakiti hatiku

841 67 10
                                    

Mungkin kita terlalu jauh berbeda, kamu manis dan aku menyedihkan.

Playsong: Keajaiban~ Ghea Indrawari

-------

Di bawah langit berwarna jingga, Dira duduk di bawah rerumputan hijau. Menatap langit yang indah serta bau khas senja dan wangi asap sate padang yang menyeruak di indra penciumannya.

"Dira!" Seseorang datang menghampirinya dengan wajah sumringah. Gadis itu langsung menoleh saat mendengar namanya dipanggil, ia melihat seorang pria tengah membawa dua buah piring yang entah apa isinya.

"Sore-sore gini, enaknya makan sate. Lagian pasti lo udah lama ga makan sate kan? Orang di Sidney ga ada jual sate" pria itu menyodorkan sepiring sate pada Dira.

Gadis itu langsung menerimanya dengan senang hati "Makasih abang" Ujarnya dengan seulas senyum.

"Gila! Jangan senyum.. Entar gua lupa kalau lo itu adek gua!" Ujar pria itu sambil sedikit terkekeh.

Inilah yang ia senangi dari Jakson, pria itu sangat lucu. Bahkan tiap perkataannya pasti mengandung lelucon. Entah mimpi apa ia bisa memiliki saudara tiri seperti Jakson, memang awalnya sulit mengetahui kenyataan bahwa ia dan Jakson ternyata saudara tiri karena ayah mereka poligami. Ternyata dibalik itu semua ada rasa syukur yang harus ia panjatkan.

Ia semakin melebarkan senyumnya dan menunjukkannnya pada Jakson, "Ga mau.. aku mau senyum terusss"

"Malah nyengir kaya kuda, ih.. itu di gigi lo ada cabe!"

"Bodo amat.. yang penting aku senyumm..." Gadis itu masih menampilkan senyumnya.

Merasa dilekedi, Jakson segera menyikut Dira ke arah ketiaknya. "Nih.. gua ketekin lo!"

"Ini harum banget! Pakai deodorant apa Btw?" Ujar gadis itu di bawah kungkungan Jakson.

Jakson segera melepaskan gadis itu dan menatapnya heran. "Lo jujur banget ya? Ga ada gitu ngeledekin gua.. bilang bau atau apa kek?"

"Buat apa bohong?" Ia kembali menatap lurus ke depan. Bagaimana bisa Jakson berkata bahwa ia jujur? Padahal ia sudah membohongi perasaannya sendiri, dan berarti ia sudah menjilat ludah sendiri.

"Tumben Sammy ga kemari? Biasanya sore-sore gini udah nongol tu orang"

Dira tidak mengubris pertanyaan Jakson. Ia masih diam dan sibuk menyelam bersama perasaannya.

"Dir?!" Gadis itu tersentak dan langsung menoleh.

Jakson tampak menghela napas dengan berat, ia menatap intens gadis itu.
"Cerita sama gua"

"C--cerita?"

"Gua tau, lo lagi ada masalah. Karena gua abang lo, makanya lo harus cerita ke gua"

Dira tampak menundukkan kepalanya, bibirnya terasa bergetir untuk mengucapkan nama itu.

"A--aku bertemu dengannya"

Jakson tampak mengernyit kebingungan, "Bertemu? Dengan siapa?"

"Ano"

Penghujung Rasa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang