"B-bintang?"
Jeffrey menatap Bintang takut-takut. Sungguh, ia seperti layaknya pencuri yang tertangkap basah saat ini. Pria itu memandang resah pada Bintang yang berada di ambang pintu sana. Gadis yang ia sukai itu kini menatapnya dengan pandangan yang sulit dibaca, entah marah, speechless, terkejut, Jeffrey tak tahu.
"Kamu ngapain?" tanya Bintang kelewat dingin.
"A-aku cuma lewat terus-"
"Kamu ngapain?"
"Bi aku minta maaf, aku cum-"
"KAMU NGAPAIN?!"
Bintang membentak dengan keras, bagai singa yang mengaung marah. Mata sayunya hilang, tergantikan dengan pelototan yang berhasil membuat Jeffrey makin merasa mati di tempat.
Dengan gerakan cepat, Bintang masuk dan menutup pintu Studio lukisnya. Lalu melangkah cepat menghampiri Jeffrey yang masih terdiam syok.
SRET!
Dengan gesit dan cekatan, Bintang merebut selembar foto yang sudah diremat oleh Jeffrey itu. Bintang memandang foto itu sejenak, melihat dengan sendu bagaimana foto sahabatnya Yudhistira yang ia jaga selama bertahun-tahun itu sudah sangat kusut.
"BERANINYA KAMU NYENTUH-NYENTUH BARANG PRIVASI AKU!" bentak Bintang lagi. namun kali ini lebih parah. Pasalnya ia membentak Jeffrey tepat di hadapan wajah Jeffrey. Bahkan hidung keduanya hampir bersentuhan.
"MAKSUD KAMU APA, HAH?! KAMU MASUK TANPA IZIN, TERUS KAMU BUKA-BUKA LACI MEJA KERJA AKU, DAN KAMU NGERUSAK BARANG YANG AKU JAGA SELAMA BELASAN TAHUN! UDAH NGGAK SOPAN, KURANG AJAR PULA!"
"Kamu masih ada hubungan sama dia?"
Bintang terdiam. Apa maksudnya Jeffrey kali ini? Mengalihkan topik?
"NGGAK USAH NGALIHIN TOPIK!"
"Jawab aku, Bi. kamu masih berhubungan sama dia?"
"APA SIH?! SIAPA?!"
"Yuta. Kamu masih ada hubungan sama dia?"
Bintang makin dibuat bingung. "Siapa Yuta?"
Jeffrey awalnya tak bersuara untuk menjawab. Namun tiba-tiba pria itu mendekatkan wajahnya, yang sontak membuat Bintang memundurkan kepalanya.
"Apaan sih, Ma-"
"Foto itu. Yang ada dalem foto itu. Itu Yuta, kan?"
Demi apapun, Bintang tak mengerti apa yang dimaksud Jeffrey. Ia kembali melihat foto itu, foto Yudhistira.
"Dia bukan Yuta. Namanya Yudhistira," ucap Bintang dengan tekanan, "dan kamu ngerusak foto ini. Ini adalah satu-satunya yang bisa aku simpen buat inget dia, Mas!"
"Whatever. Siapa dia bagi kamu, Bi?" tanya Jeffrey. Ada nada cemburu dan juga marah di sana.
"Bukan urusanmu."
"Bintang!"
"AKU BILANG BUKAN URUSAN KAMU!"
"BINTANG!"
"AAK!"
Bintang refleks menutup matanya dengan erat. Kedua tangannya menutup wajahnya, melindungi diri dari tangan Jeffrey yang kini sudah berada di atas.
... Jeffrey hampir menamparnya.
Jeffrey masih menahan tangannya yang sudah terambang di udara itu. Napas pria itu memburu dengan tak karuan. Matanya menatap Bintang yang sedang menghalangi wajahnya itu dengan penuh amarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Dream [Sudah Terbit]
Fanfiction[TERSEDIA DI SHOPEE IEG_STORE] [TIDAK DITAMATKAN DI WATTPAD, DITAMATKAN HANYA DI BUKU CETAK] [SUDAH ADA SERI 2-NYA. BERJUDUL "WE ARE 7 DREAM"] Apa yang akan kamu lakukan jika kamu menemukan 5 anak kecil dan 2 bayi yang sedang menangis di Alun-alun B...