27. Jeffrey's Beautiful Star

7.6K 1.1K 589
                                    


Jangan kaget ya nanti scene akhir.


Btw i miss you guys so much :"(





***


"BUNAAA! ECHAN LAPEEEEEL! AYOK MAKAN!"


BRUK!


"AKH!" Jeffrey meringis kesakitan kala tubuhnya terdorong dengan kuat oleh kaki Bintang.

Ya, Bintang dengan sadisnya menendang Jeffrey dengan kekuatan singanya. Saking kagetnya dengan suara teriakan Haechan, Bintang refleks menendang tubuh Jeffrey tanpa mengontrol kekuatannya yang menyebabkan Jeffrey jatuh dari kasur dengan mengenaskan.

"A-astaga!" Bintang melotot terkejut karena perbuatannya sendiri. Gadis itu buru-buru turun dari kasur, lalu berjalan dengan cepat menuju Jeffrey yang terbaring di lantai.

"Maaf, Mas! Astaga, aku gak sengaja!" pekik Bintang heboh.

"Sakit, Bi," rengek Jeffrey sembari mengusap-usap tulang bawah punggungnya.

Bintang menggigit bibirnya resah. Ia sungguh refleks tadi, dan ia tak sengaja menggunakan seluruh kekuatannya sehingga Jeffrey yang masih lemah itu dengan mudahnya terdorong dan jatuh dari atas kasur.

"Ya udah, Mas disini aja ya makannya? Aku bawain makanannya kesini," usul Bintang.

"Tapi... bukannya gak boleh makan di kasur ya?" tanya Jeffrey polos.

Bintang berdecak. "Gak boleh makan di kasur? Karena apa? Karena takut nanti punya pasangan hidup yang pemalas? Astaga, Mas, itu cuma mitos!"

Bintang perlahan membantu Jeffrey untuk kembali naik ke atas kasur. Jeffrey pun yang masih merasakan ngilu di punggungnya itu hanya pasrah ketika Bintang membantunya kembali berbaring.

"Kamu makan apa aja sih, Mas?! Badan berat amat kek karung beras! Jangan-jangan kamu demen makan daging megalodon kali ya!" keluh Bintang. Bahunya yang dirangkul oleh Jeffrey terasa sangat pegal karena menahan beban bada Jeffrey.

"Aku makan cinta kamu, Bi."

Bintang mengerutkan keningnya, berekspresi seperti jijik dengan kalimat yang baru saja Jeffrey katakan tadi. "Sumpah, Mas. Kamu kalau ngegombal tuh bahasanya bikin geli banget dah," ucap Bintang.

"Lah, itu bukan gombal, Bi."

"Halah, bacot." Bintang sedikit mendorong Jeffrey agar pria itu duduk di pinggiran kasur. "Diem kamu disini. Aku mau ambil makan buat kamu dulu. Dari tadi aku ngurus kamu, sampe lupa anak-anak aku nunggu. Ngerepotin banget!"

Bukannya malu atau merasa tersinggung, Jeffrey malah tertawa gemas melihat wajah marah Bintang. Memang benar kata orang, kalau sudah cinta, mau bagaimana keadaannya pun tetap saja bikin baper dan hati berbunga-bunga.

"Bi," panggil Jeffrey sebelum Bintang keluar dari kamar.

"Apa lagi?"

"Mending kamu makan dulu sama anak-anak."

"Lah? Terus makanan kamu?"

"Gampang itu mah. Nanti aja kamu kesiniin pas udah kamu makan."

"Elah, ngambilin kamu makan gak akan sampe 5 menit kali."

7 Dream [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang