26. Matahari dan Bulan

7.8K 1.2K 646
                                    


jangan lupa like and subscribe ya guysss




eh salah




jangan lupa vote dan comment



Happy Reading!





***


"Maka dari itu aku mau nanya sama kamu. Apa yang kamu bicarain sama Lina pas terakhir kali kalian ketemu?"


Bintang terkejut bukan main. Sungguh! Sampai-sampai gerakan tangannya yang akan membuka kenop pintu itu terhenti. 

"Bunuh diri...?" lirih Bintang.

"Ya, bunuh diri." Jeffrey melangkah perlahan mendekati Bintang yang masih membelakanginya. "What did you say to her, Bi?" tanya Jeffrey dengan suara yang sangat pelan, bahkan hampir berbisik.

"Aku gak bicara apa-apa sama dia." Bintang terus menatap lurus pada pintu rumah utamanya yang masih tertutup itu. Tak ada niatan sama sekali untuk berbalik dan berbicara sembari menatap mata pria yang masih berada di belakangnya itu.

"Bi, Lina hampir bunuh diri. Bunuh diri, Bi! Gak mungkin dia ngelakuin hal kaya gitu kalau gak ada alesannya!" tanpa sadar Jeffrey menaikkan nada suaranya menjadi hampir membentak. Mata pria itu kini menatap tajam pada rambut panjang lurus Bintang.

Jika keadaan Jeffrey saat ini adalah merasa emosi, napas memburu, dan mata yang menatap tajam mengerikan, maka itu semua berbanding terbalik dengan Bintang. Gadis itu hanya diam, tenang, tatapan matanya pun tak menyiratkan takut sama sekali setelah tadi dibentak oleh Jeffrey dari arah belakang.

"Jadi maksud kamu... kamu nuduh aku sebagai tersangka yang bikin Lina ngelakuin percobaan bunuh diri?" tanya Bintang datar.

Bintang memutar balik tubuhnya, membuatnya kini berhadapan dekat dengan Jeffrey. Pandangan kedua insan itu bersatu. Mata tajam Jeffrey bertemu dengan mata dingin Bintang.

"It's just my problem with Lina. It's not even your business, Mr. Jeffrey."

Lagi, seperti beberapa menit yang lalu, Bintang dengan beraninya mendekatkan wajahnya hingga berjarak kurang dari 5cm dengan wajah Jeffrey.

"Kalau memang bener Lina ngelakuin percobaan bunuh diri karena aku, then it's mean the problem is just me and Lina. Just us, not you."

Kini keadaan menjadi terbalik. Yang tadinya Bintang terlihat santai dan tidak meluapkan emosi, kini gadis itu malah merasakan gumpalan emosi yang meronta-ronta ingin dikeluarkan di dadanya. Jeffrey pun sama, pria yang tadinya terlihat sangat emosi itu kini melemah. Terlihat dari ekspresi wajahnya yang mulai menjadi normal seperti semula, namun dengan mata yang menatap Bintang dengan sendu.

"Bi..." Jeffrey menggenggam kedua tangan Bintang. "... I did this because of you! I did this because i want to protect you! i-"

"THEN TELL ME, YOU IDIOT! PROTECT ME FROM WHAT? TELL ME!"

7 Dream [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang