14. Pengakuan

7.3K 1.3K 261
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT, SAYANG-SAYANGKU 💚

SELAMAT MEMBACA 😘

***








"Pagi, Bi."

Bintang membelakkan matanya pada laki-laki yang berdiri tak jauh darinya itu.

Bintang membelakkan matanya pada laki-laki yang berdiri tak jauh darinya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Really?" tanya Bintang tak percaya, "Sepagi ini, Mas?"

Jeffrey terkekeh. Ia menyelipkan kedua tangannya masuk di saku celana hitamnya.

"Aku nggak ada jadwal hari ini. Jadi aku bisa lebih pagi dateng ke rumah kamu." ucap Jeffrey santai.

Bintang menatap Jeffrey tak suka. Ia dan anak-anaknya bahkan belum sarapan. Dan yang lebih kesalnya, si pria jangkung itu seenak jidatnya datang tanpa memberitahu lebih dulu.

Jeffrey kan jelas-jelas tahu kalau Jaemin dan Jeno takut padanya. Lalu sekarang dia dengan santainya datang dan membuat Jaemin menangis!

"Maaf bikin Jaemin nangis. Aku gak tau kalau ternyata dia yang lagi main di luar. Aku gak lihat mukanya dengan jelas."

Bintang menatap datar pada wajah tampan itu. Sungguh ia sudah sangat jengah dengan Jeffrey.

Bintang terus mengelus punggung Jaemin yang masih terisak. Sesekali mengecup kening anak itu. Karena ia tahu, Jaemin hanya bisa ditenangkan oleh kecupan lembut Bintang.

"Kamu tunggu disini, Mas. Aku urus anak-anak dulu."

***

"Jaemin. Nak, liat Bunda."

Jaemin makin memeluk leher Bintang lebih erat. Menggelengkan kepalanya dengan kuat, menolak perintah Sang Bunda.

Bintang menghela napas panjang. Jaemin benar-benar susah untuk diperintah jika sedang seperti ini.

"Buna jangan kelual... Hiks! Buna dicini aja cama JㅡJaemin..."

"Jaemin, Bunda cuma sebentar kok. Kasian Kak Jeffrey kalau Bunda tinggalin sendiri diluar. Bunda mau ngomong sama Kak Jeffrey." jelas Bintang dengan sabar.

"NDAK MAU!! Hiks! BUNA JANGAN KELUAL!!"

Sial. Bintang makin sakit kepala kalau begini terus.

Mark, Renjun, Haechan, Jeno, yang berada didekat Jaemin dan Bintang hanya bisa diam melihat tanpa berkomentar. Mark yang biasanya selalu membantu Bintang dalam mengurus Jaemin pun terlihat bingung dan tidak memberi respon apa-apa.

7 Dream [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang