35. Tamu

5.4K 978 385
                                    


Sebenernya UAS belum beres. Tapi aku keburu kangen kalian dan kangen nulis FF ini hahaha.


Selamat melepas rindu, kawan.


***


Tidak ada yang berubah. Aktifitas Bintang sehari-hari tetaplah sama seperti biasanya. Memasak untuk anaknya, memandikan kedua bayinya, melukis untuk Tugas Akhir-nya, mengajarkan anak-anaknya beberapa pelajaran, dan lainnya.

Omong-omong, lukisan-lukisan Tugas Akhir Bintang sudah selesai 5 lukisan. Tersisa lukisan Chenle dan Jisung saja yang harus ia kerjakan. Bintang cukup tenang akan itu, tanggal ia akan melaksanakan sidang tugas akhir memang sekitar dua minggu lagi, tapi setidaknya ia sudah lebih dari setengah lukisan-lukisannya.

"Nyaa nyaa~ Bibuuu~"

Bintang menoleh ke belakang. Mendapati bayi Jisung yang sedang menghampirinya dengan baby walker yang sedang bayi itu naiki.

"Apa, sayang? Hm? Icung mau susu?"

Tanpa alasan, Jisung tiba-tiba tersenyum lebar pada Bintang. Memperlihatnya gusi tanpa gigi bayi itu pada sang Bunda. Melihat itu, Bintang sontak tertawa karena terkejut sekaligus gemas.

"Bibuuu... cucuu!" pekik Jisung.

"Iya bentar ya, sayang. Ibu bikin susu dulu ok?"

Bintang segera mengambil botol dot Jisung di lemari, lalu membuatkan susu putih yang hangat untuk bayi itu. 

Baru saja ia akan mengocok susu dalam botol dot itu, suara menggelegar Haechan dan Jeno menggema.


"BUNAAAA! JENO NAKALLLL!"

"IHH! JENO NGGAK NAKAL! ECHAN YANG NAKAL!"


Bintang mengusap dadanya sembari memejamkan matanya. "Astagfirullahaladzim, eta dua bebenyit kunaon deui... (itu dua anak kecil kenapa lagi...)"

Bintang dengan cepat menyelesaikan pekerjaan membuat-susu-untuk-Jisung-nya. Bintang mengangkat Jisung, mengeluarkan bayi itu dari baby walker dan menggendongnya. 

"Abang-abang kamu kenapa lagi itu, Jisung. Hadeh, telinga Ibu bisa budek lama-lama," kata Bintang pada Jisung. 

Bayi itu hanya tertawa melihat wajah lelah sang Ibu. Bintang pun ikut terkekeh melihat itu. Dengan hati-hati, Bintang menempelkan silikon dari botol dot yang ia pegang pada bibir kecil Jisung. Setelah dirasanya sudah pas, ia membiarkan Jisung meminum susunya dengan lahap.


***


"ECHAN IH! LIAT INI LOBOT JENO JADI LUCAK!" teriak Jeno sembari menyodorkan mainan robotnya pada Haechan dengan penuh emosi.

Haechan pun tak mau kalah. Ia juga mengacungkan boneka bunga mataharinya pada Jeno, memperlihatkan pada Jeno sebuah kerusakan pada boneka itu. "JENO JUGA NAKAL! LIAT, BUNGA JADI LUKA GALA-GALA JENO!"

Jadi begini kronologinya. Haechan sedang bermain bersama Bunga, si boneka bunga matahari kesayangannya. Lalu Jeno yang sedang berlari-larian sembari memegang mainan robotnya tak sengaja jatuh menubruk Haechan yang sedang duduk, lantaran anak itu terlalu asyik berimajinasi bersama robotnya. 

7 Dream [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang