39. Swakarya Bintang

4.4K 615 135
                                    


Halo, semuanya. Ini Cece.

Apa kabar? Lama tak jumpa, hehehe. Semoga dalam keadaan baik yaa.

Okay, sesuai janjiku, aku akan update 7 Dream di wattpad untuk terakhir kalinya. Karena seperti yang kalian sudah tau, 7 Dream akan terbit.

Terima kasih buat kalian semua yang udah mau baca fanfiction yang tidak seberapa bagusnya dengan fanfiction lain ini. Masih banyak kesalahan dalam menulis buku ini, karena Cece masih pemula. Mohon maklum ya hehehe. 

Terima kasih juga untuk semua dukungan kalian yang sangat, sangat, sangat berharga bagiku. Tanpa ucapan semangat dan dukungan kalian, mungkin aku nggak akan bertahan dan bisa sampai di sini. Sekali lagi, terima kasih.

Terima kasih juga udah sayang Bintang, Mark, Renjun, Haechan, Jeno, Jaemin, Chenle dan Jisung. Juga Jeffrey, Yudhistira (walau belum sepenuhnya muncul di 7 Dream), Arina, Lina, dan tokoh lainnya yang berperan di 7 Dream. Bintang selalu lihat komentar-komentar kalian di setiap bab 7 Dream, lho. Dia selalu bersyukur banyak yang sayang sama dia. Ya, seberharga itu kalian untuk Cece dan Bintang.


Perlu diingat kembali, chapter ini bukan ending dari 7 Dream. Chapter ini bisa dibilang pertemuan terkahir untuk kalian sebelum nanti 7 Dream terbit. Tenang, nggak sepenuhnya perpisahan juga kok. Kan nanti ada We Are 7 Dream (7 Dream seri II) yang akan datang.


Sekali lagi, terima kasih banyak, keluargaku. I love you guys so much.

Nantikan karya-karya tulis Cece selanjutnya yaa ^^


***


Gugup, itulah yang Bintang rasakan saat ini. Bintang duduk dengan tegang di tengah studio lukis kampusnya itu. 

Hari ini Bintang akan mempresentasikan lukisan-lukisan karyanya, untuk Tugas Akhir. Aku yakin kalian lupa akan itu.

Di sekelilingnya sudah terdapat 7 lukisan besar berukuran 100cm x 120cm yang sudah dilukis dengan 7 lukisan yang berbeda. Bintang memang tidak pernah main-main dalam mengerjakan karya seni. Sungguh luar biasa.

Bintang sontak berdiri dari posisi duduknya ketika dosen-dosen yang akan menilainya memasuki ruangan. Bintang tersenyum manis, lalu sedikit membungkuk pada dosen-dosennya itu.

"Selamat pagi, Bapak dan Ibu," sapa Bintang pada dosen-dosen penilai itu.

"Pagi," jawab mereka bersamaan.

"Terima kasih Bapak dan Ibu sudah mau menyempatkan waktu untuk menguji dan menilai karya Tugas Akhir saya pada pagi ini. Sebelumnya perkenankan saya memperkenalkan diri saya sendiri, nama saya Starra Cantika Arskya dari Prodi Seni Murni dengan NIM. 12213017."

"Sebelum memulai presentasi karya saya, izinkan saya mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kita semua kesehatan sehingga dapat berada di sini dalam keadaan sehat wal'afiat. Salawat serta salam kita panjatkan pada Nabi Muhammad SAW. Terima kasih juga kepada Bapak Gustian Gumilar yang sudah dengan sabar mengajarkan saya tentang dunia seni lukis. Terima kasih juga kepada Ibu Fatima As-Syifa yang telah memberikan ilmu pada saya tentang sejarah seni rupa. Dan terakhir, terima kasih kepada Prof. Dr. Arif Sudjana yang telah memberikan saya ilmu tentang metode penelitian yang sangat berguna hingga kapanpun."

Bintang menghela napas dalam dengan perlahan, lalu mengeluarkannya juga dengan perlahan. Berusaha mentralkan degup jantungnya yang kian lama kian tak karuan.

7 Dream [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang