VOTE DAN COMMENT PLEASE 🙏
***
"JENO! JAEMIN! ITU JISUNGNYA URUS, DONG! BERISIK TAU NGGAK?! SUARA TV JADI NGGAK KEDENGERAN!"
Jaemin, anak berusia 4 tahun di sana terlihat sedang berusaha menenangkan adik bayinya, Jisung, yang masih berumur 1 tahun itu. Sedangkan Jeno, saudara kembar tak identik Jaemin sedang mengipasi Jisung.
"M-mama, Adek Icung kayanya mau cucu ..." cicit Jaemin pada Lina.
Lina melempar remot TV yang ia sedang pegang sedari tadi dengan keras ke lantai. Sampai-sampai remot itu rusak dan baterainya keluar berceceran.
"YA UDAH BIKININ SUSU SAMA KAMU DONG, OON!"
Jaemin berusaha mati-matian menahan air matanya. Adiknya yang masih bayi itu terus menangis keras. Dan Jaemin tahu, adiknya itu kehausan dan ingin meminum ASI dari Lina. Tapi melihat Lina yang marah-marah sejak tadi membuat Jaemin semakin kebingungan.
"Ma ... hiks ... kacian Adek, Ma. Adek kayanya haus, mau cucu dari Mama." Lain dengan Jaemin yang menahan tangisannya, Jeno malah terang-terangan menangis di depan Lina karena saking tak kuatnya melihat Jisung kehausan.
"Heh! Lo pada bisa nggak sih nggak ganggu gue sehari aja? GUE CAPEK! GUE PENGEN ISITRAHAT! GUE NGGAK MAU NYUSUIN DIA! LO BERDUA KE LUAR KEK CARI SUSU KE WARUNG. JADI ANAK JANGAN PEMALESAN!"
Jaemin dan Jeno makin tidak tahu apa yang harus dilakukan. Di dekat mereka ada adik mereka yang masih bayi dan menangis sedari tadi meminta susu, namun belum juga terkabulkan. Wajah Jisung sangat merah saat ini, juga di tambah tangisannya yang makin keras.
"Adek, jangan nangis ... hiks ... Abang cedih liat Adek nangic ..."
Pada akhirnya Jaemin pun menitikkan air matanya yang sempat ia tahan. Ia tidak bisa menahannya lebih lama lagi. Sungguh, ia tidak tega pada bayi yang masih ia dekap itu.
Lina berdecak kesal. Wanita tanpa hati nurani itu melangkahkan kaki jenjangnya, memasuki kamarnya tanpa mempedulikan anak-anaknya. Sebelum ia menutup pintu, ia menyempatkan diri untuk berbicara dan menatap tajam pada Jaemin dan Jeno.
"Gue mau tidur. Kalau sampe tuh anak masih nangis, apalagi bikin gue kebangun, liat aja. Kalian nggak akan gue kasih makan besok!"
BRAK!
"Jeno, gimana ini? Hiks ... Dek Icung masih mau cucu."
Jaemin yang sudah pasrah itu hanya bisa menatap iba pada Jisung. Jeno yang sama tidak tahu pun hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Jeno nggak tau, Jaemin. Jeno Nggak tau ... hiks!" Jeno mengelus puncak kepala Jisung dan mengecup kening mungil bayi itu. "Dek ... jangan nangic teluc, Dek. Nanti ... hiks ... Adek cakit."
Dibentak? Jangan tanya lagi. Bahkan rasanya aneh jika ada sehari tanpa dibentak oleh Mama mereka. Tak jarang Jaemin dan Jeno mendapat pukulan dari Lina kala mereka melakukan kesalahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Dream [Sudah Terbit]
Fanfic[TERSEDIA DI SHOPEE IEG_STORE] [TIDAK DITAMATKAN DI WATTPAD, DITAMATKAN HANYA DI BUKU CETAK] [SUDAH ADA SERI 2-NYA. BERJUDUL "WE ARE 7 DREAM"] Apa yang akan kamu lakukan jika kamu menemukan 5 anak kecil dan 2 bayi yang sedang menangis di Alun-alun B...