Jangan lupa vomment ya para kesayangan Cece :*
Cece sayang kalian.
Sayang banget
I'm sorry i still can't make 7 Dream to be an 'WOW' story. But believe me, i'm trying.
I'm promise i won't make you guys dissapointed.
Btw, nanti diakhir cerita Cece mau kasih tau beberapa hal dan Cece mohon kalian mau memberi saran kembali untuk bagaimana kelanjutan ff ini.
Happy reading <3
***
"BUNAAA BINTANG!"
"BUNA BANGUN! BUNAA! hiks! BUNAAA!"
"BUNA BANGUUUN!!!"
"Bunaa! hiks! BUNA BANGUNN! BUNA JANGAN TIDUL TELUS!!"
Perlahan kedua kelopak mata Bintang membuka. Karena dirasakannya ada tangan yang menepuk dan menggoyang-goyangnya beberapa bagian tubuhnya dengan keras. Juga, suara tangisan yang begitu keras menusuk gendang telinga.
Kesadaran Bintang mulai datang walau secara perlahan. Kedua indra penglihatannya sudah mulai bisa terbuka sepenuhnya.
"Bunaa!?"
Bintang berjengit terkejut. Ia menatap ke samping sisi kanannya. Dimana Haechan berdiri sendiri disana dengan wajah sembab.
"BUNAAA!"
Tanpa aba-aba Haechan langsung memaksa untuk naik, memanjat dengan pijakan pada kaki Bintang yang menggantung dari kursi. Bintang dibuat kembali terkejut ketika Haechan memeluk lehernya kelewat erat. Tangis anak itu pecah dan makin terdengar karena bibir Haechan berada di dekat telinga Bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Dream [Sudah Terbit]
Fanfic[TERSEDIA DI SHOPEE IEG_STORE] [TIDAK DITAMATKAN DI WATTPAD, DITAMATKAN HANYA DI BUKU CETAK] [SUDAH ADA SERI 2-NYA. BERJUDUL "WE ARE 7 DREAM"] Apa yang akan kamu lakukan jika kamu menemukan 5 anak kecil dan 2 bayi yang sedang menangis di Alun-alun B...