7 Dream [Sudah Terbit]

22. "7 Pemimpi dan 7 Mimpi"

Ekhem, seperti biasa ya. intro dulu hehe

Dikulum, dikunyah

Assalamualaikum semuanyah~

HAI GUYSSSS!!!

Chapter ini keknya bakal jadi chapter terpanjang. Ini sebagai hadiah kecil aja sih buat kalian yang setia baca 7 Dream, yang tetep nunggu sama ff gak jelas ini. Maaf ya Cece masih termasuk pemula dalam beginian, jadi mohon maklum ff Cece gak se-WAH ff lainnya dan masih banyak juga typo berserakan. Maaf juga tulisan Cece gak serapi ff lain.

Cece baca semua komen-komen kalian di 7 Dream, dari chapter 1 sampai update terakhir kemarin. I don't know, ini lebay atau bukan tapi honestly Cece ngerasa seneng sampai kadang nangis terharu sendiri ngeliat komentar-komentar kalian. Serius nih ye, kagak bohong gua mah wkwk.

Aku ngerasa seneng liat kalian yang begitu sayang sama Bintang dan anak-anaknya, aku gemes liat kalian yang bingung soal siapa itu Jeffrey sebenarnya, aku juga suka ketawa liat kalian marah-marah ke Lina. Aku tau semuanya, guys. Aku juga pasti tau kok kalau ada ngerekomendasiin 7 Dream ke orang lain di twitter hihi.

Makasih banyak ya semuanya. Makasih banyak. Ah, anjir bahkan kata "Terima kasih" pun kayanya gak cukup hiks idk harus berterimakasih dengan cara apa lagi. I don't deserve you guys. Kalian terlalu precious.

Cece pengen banget balesin komentar kalian semua satu-satu, tapi gak bisa soalnya sinyal di rumah Cece jelek bgt huweee. Ini aja update nyolong wi-fi emak.

Btw, Happy New Year semuanya! Semoga 2020 menjadi tahun yang lebih baik untuk kita semua ya.

I love you 1.000.000.000

Jangan lupa Vote dan Spam Comment sebisa kalian.

Sekian dan selamat membaca.

***

"B-bintang..."

"Halo, Lina."

Lina, orang yang tadi keluar dari pintu dalam pembatas kaca itu terlihat gugup. Ia agak menunduk, seakan sangat takut menatap mata singa Bintang. Berbeda jauh dengan Bintang, ia yang tadinya gugup sekarang malah merasa santai-santai saja. Duduknya tidak setegang Lina, dan raut wajahnya berubah menjadi tegas.