The Eldest In Our Family

2.8K 149 2
                                    

Salam kenal.

Namaku Hyewon.



Panggil saja aku begitu.



Nama keluarga?

Kurasa Kang.



Karena aku adalah seorang mantan penghuni rumah panti asuhan. Aku terlahir tanpa mengetahui siapa ayah dan ibu kandungku. Tidak masalah. Masa lalu adalah masa lalu. Yang terpenting adalah masa kini dan masa depan.

Sederhana, kan?

Hidup itu sudah susah, jadikan semuanya lebih sederhana jangan menambahnya menjadi lebih rumit.

Anggap saja begitu.

Sebelumnya aku tinggal di sebuah rumah panti asuhan. Dan kini di usiaku yang kedua puluh, aku sudah bisa hidup mandiri dan pindah keluar dari rumah panti sejak aku lulus dari sekolah menengah atas.

Aku bekerja keras sebagai penjaga supermarket 24 jam. Dari situ aku bisa menabung dan kuliah di jurusan ekonomi. Setelah aku mendapat gelar sarjana dalam waktu 2 tahun saja, aku diterima bekerja sebagai teller di sebuah bank nasional.

Terhitung sudah 3 kali berturut aku mendapat predikat karyawan terbaik bulanan. Penghasilan yang kudapat dari bekerja di bank terbilang lebih dari cukup bila kugunakan untukku sendiri. Oleh karena itu aku menyalurkannya dengan bersedia menjadi orang tua asuh sementara untuk 2 orang adikku dari panti.

Mereka berdua sebelumnya adalah penghuni rumah panti asuhan yang sama denganku. Sedari mereka kecil, kami sudah pernah hidup bersama. Dan... aku paling tidak bisa jauh dari adik angkat kesayanganku yang nomor satu.

 aku paling tidak bisa jauh dari adik angkat kesayanganku yang nomor satu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena anak itu sudah menganggapku seperti pengganti ibu kandungnya. Dan ketika pertama kali ia datang di rumah panti, ia hanya mau berbicara padaku. Aku juga merasa kami memang ditakdirkan untuk bertemu karena sifat kami berdua mirip.

Jadi, ketika aku pindah ke apartemen sewaku, kuputuskan untuk mengajaknya sebagai anak asuh sementaraku yang pertama. Hal ini berarti, jika sewaktu - waktu ada orang lain lagi yang berminat mengadopsinya sebagai anak angkat, aku harus bersedia melepasnya. Karena dibutuhkan persyaratan yang lebih rumit dan kompleks sampai aku bisa mengadopsi sendiri.

Saat ini yang bisa kulakukan hanyalah berperan sebagai orang tua asuh sementara mereka berdua. Meski begitu, pihak panti mengijinkanku menampung mereka berdua seatap denganku.

Oh, ya, namanya adalah Jang Wonyoung. Saat ini ia masih berusia 15 tahun. Kami hanya selisih 5 tahun saja. Jangan salah, meski begitu tubuh yang telah ia miliki di usia 15 tahun jauh lebih baik dariku. Banyak yang mendorongnya agar berkarir menjadi model profesional di masa depan. Karena tingginya hampir mencapai 170 cm. Selisih sekitar 7 cm dariku. Tubuhnya menyerap semua gizi dari makanan yang disediakan di rumah panti dengan baik.

Wajahnya menggemaskan, jari - jarinya lentik, kedua kakinya jenjang, tubuhnya ramping, dan ia juga hobi makan sama sepertiku. Bedanya, ia masih sangat bisa mengontrolnya dengan baik. Mungkin karena ia self aware dengan kondisinya yang masih masa pertumbuhan dan tetap butuh makan banyak, jadi ia mengimbanginya dengan mengira - ngira porsi yang ia konsumsi dalam sehari.

Wonyoung senang sekali ketika aku memutuskan menjadi orang tua asuh sementaranya. Ia anak yang baik, penurut, pintar, dan menggemaskan. Ia sama sekali tidak merepotkan karena sangat mandiri. Dan sangat menghormatiku.

Setiap hari, selalu ada kisah yang menyenangkan bersamanya.

Anak asuh sementaraku yang kedua adalah Si Dewi Venus Rumah Panti, Kim Minju.

Anak asuh sementaraku yang kedua adalah Si Dewi Venus Rumah Panti, Kim Minju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minju hanya selisih 2 tahun lebih muda dariku. Saat ini ia berusia 18 tahun. Ia seperti adik yang tak pernah kumiliki. Ia juga sangat menghormatiku layaknya seorang kakak baginya. Mengapa aku bisa mengajaknya tinggal bersamaku dan Wonyoung?

Wonyoung juga enggan terpisah darinya. Meski aku dan Minju mungkin tidak sedekat seperti aku dengan Wonyoung, tapi Wonyoung dekat sekali dengannya. Wonyoung menganggapnya sebagai seorang kakak perempuan yang sangat baik dan menyayanginya.

Alasan lain adalah, Minju pernah mengungkapkan bahwa ia sangat mengagumiku yang selalu bekerja keras untuk bisa meraih hal yang diinginkan. Ia bilang ia menjadikanku role model. Ia juga ingin bisa sepertiku setelah ia lulus dari SMA.

Ya, saat ini Minju masih harus menyelesaikan tahun terakhirnya di SMA. Dan pihak rumah panti mengijinkannya untuk ikut tinggal bersamaku dengan Wonyoung hingga ia lulus nanti.

Minju selain terkenal sebagai seorang Dewi Venus karena wajahnya yang sangat cantik, ia juga anak yang sangat baik. Ia kalem, pemalu, pintar, baik hati, suka menolong, dan agak sedikit ceroboh.

Iya ceroboh.


Tapi kecerobohannya ini justru yang membuatnya menggemaskan bagiku. Dan membuatku tak kuasa untuk tidak menjaganya setiap saat. Ia seperti seorang adik yang harus selalu kau pantau karena ia terlalu berharga untuk diacuhkan.

Ha-ha-ha, maaf Minju, tapi aku sangat menyayangimu!

Firasat untuk selalu melindunginya seakan tak terbendung ketika kedua bola mata polosnya itu memandangiku. Itu sebabnya aku juga mengajaknya ikut tinggal bersamaku. Agar ia terbiasa mandiri.

Dan ini adalah kisah kehidupan kami sehari - hari sebagai keluarga kecil yang bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan ini adalah kisah kehidupan kami sehari - hari sebagai keluarga kecil yang bahagia.











Setidaknya yang kuinginkan begitu.








Semoga saja.

The Visual Triplets FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang