The Cute Baby Bunny's Know How

357 45 1
                                    

Minju tengah duduk di meja makan dengan gelisah. Jam sudah menunjuk di angka 8, ia harus segera kembali ke kamar untuk mengerjakan soal penting. Minju tengah mempersiapkan diri, ujian akhir semakin dekat. Karena... Minju khawatir, ia sudah berjanji pada Hyewon dan Wonyoung untuk menjadi lulusan terbaik tahun ini.

Tidak juga.

Minju sebenarnya khawatir gara - gara seharian ini ia belum melihat pujaan hatinya sama sekali.

Hwang Minhyun.

Di sekolah, guru tampan tersebut sama sekali tidak terlihat. Ada desas desus berhembus dari murid ke murid, guru tampan tersebut sedang sakit. Jadi ia ijin tidak masuk mengajar selama 2 hari.

Dan itu berarti...

Minju merindukannya.

Minju merindukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Di kamar,

"Bagaimana, Kelinci? Terlihat?" tanya Minju sembari menghampiri Wonyoung di meja belajarnya.

Gadis menggemaskan itu tengah sibuk meneropong dengan teleskopnya. Mengamati keadaan kamar Minhyun di gedung seberang.

"Maaf, Kak, agak sulit menembus ke seberang. Tirainya ditutup dan langitnya terlalu gelap malam ini karena awan mendung. Fokus lensa teleskopku jadi agak terbatas," jawab Wonyoung dengan cemas.

Percayalah, Wonyoung benar - benar ikut cemas melihat salah satu kakak kesayangan di hadapannya ini seharian terus saja lesu. Seperti lemah tak berdaya. Mirip bunga mawar milik Minhyun di seberang yang juga layu, kekurangan air karena sedang tidak mendapat perawatan maksimal oleh pemiliknya. Masuk akal bila desas desus tersebut menyatakan Minhyun tengah sakit. Buktinya, tanaman bunga mawar di balkonnya itu biasanya setiap hari akan terlihat segar.

Sudah 2 hari ini mulai agak terlihat layu.

Benar saja, Minju duduk dengan lesu di tepi ranjangnya. Ia nampak sedih dan resah. Wonyoung berjalan menghampiri.

"Maafkan aku ya, Kak..." bisik gadis jangkung tersebut.

Minju mengernyit. "Mengapa kau yang meminta maaf?" tanyanya.

"Karena Kakak terlihat sangat sedih dan aku tidak bisa berbuat apa - apa..."

Minju langsung berusaha tersenyum menenangkan. "Terima kasih, ya, Adikku Sayang..." ujarnya lagi sembari meraih tubuh bongsor Wonyoung dan memeluknya, "Bantuanmu ini sudah sangat berarti untukku..."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Visual Triplets FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang