The Cute Baby Bunny In Our Family

999 91 6
                                    

"Wonyoung...!! Makanan sudah datang, ayo makan dulu..!!"

Teriakan Kak Minju mengagetkanku yang tadinya masih asyik mengamati penampakan planet Merkurius dari jendela kamar di apartemen. Aih, aku jadi tidak sengaja kehilangan jejaknya. Payah, ih!

"Iya, aku dataang..!" sahutku seraya menutup jendela dan segera menghampiri Kak Minju di ruang tamu.

Saat aku datang, Kak Minju sudah duduk di sofa sambil mengunyah makanannya. "Makanlah, Kak Hyewon tadi yang memesankan. Katanya kau ingin makan Samgyetang dan Jjapaghetti. Kak Hyewon sudah membelikannya untuk kita. Habiskan, ya!"

"Lho? Kalau kita habiskan nanti Kak Hyewon makan apa?"

"Kak Hyewon agak pulang terlambat. Katanya Kak Hyewon sudah makan malam di kantor. Kita diminta tidak usah mengkhawatirkannya," ujar Kak Minju menjelaskan padaku.

"Baiklah," jawabku lagi. Nanti aku harus menelepon Kak Hyewon. Mengucapkan terima kasih langsung padanya karena sudah mengabulkan keinginanku hari ini.

Kak Hyewon memang yang terbaik! Ia selalu paling mengerti apa keinginanku dan juga perutku. Hehehe... wajar, kan... Remaja dalam masa pertumbuhan sepertiku harus benar - benar banyak makan!

Dan aku sangat menikmati menu makan malamku kali ini. Ditemani Kak Minju yang juga tengah asyik melahap makanannya. Aku jadi teringat kejadian tadi pagi.

"Kak Kodok," panggilku pada Kak Minju. Kakak cantik di hadapanku ini mengalihkan pandangannya ke arahku sekilas.

"Ada apa, Kelinci?" tanyanya dengan cuek.

"Apa kabar Kakak Tampan hari ini?" aku ganti bertanya dengan santai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kabar Kakak Tampan hari ini?" aku ganti bertanya dengan santai.

"Uhuk!"

Reaksinya payah.

"Uhuk-uhuk! Uhuk!"

Kak Minju malah tersedak. Apa salahku?

"Uhuk!"

Karena tak tega dan wajahnya yang memelas itu sudah memerah, akhirnya segera kusodorkan air mineral dari gelasku padanya. "Minum dulu, Kak," perintahku sambil membantunya membersihkan beberapa noda makanan yang tak sengaja ia semburkan tadi. "Kak Kodok payah, ih," ejekku setengah bercanda, "Makan saja tidak bisa benar!"

"Kau pikir ini karena ulah siapa??"

Hehe, Kakak Kodok Hijau kesal rupanya.

"Apa salahku?" godaku lagi dengan ekspresi tak bersalah.

Tapi tangan kanan Kak Minju lebih cepat menarik pipi kiriku.

Tapi tangan kanan Kak Minju lebih cepat menarik pipi kiriku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Visual Triplets FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang