The Baby Bunny's First Meeting

337 37 0
                                    

"Kak Hyewon."

Hyewon menghela nafas kasarnya. Ini pertama kalinya setelah kurang lebih selama 3 hari mereka berhenti bertegur sapa.

Minju dan Hyewon.

Wonyoung, yang siang itu asyik melahap es krim di ruang tamu, mendadak ikut membeku. Setelah mendengar Minju meminta perhatian Sang Kakak Tertua dari kejauhan.

Apa yang akan kau katakan padanya, Kak Kodok?

Mau tak mau, Si Bontot mengalihkan pandangannya ke arah dapur. TKP utama hari ini.

"Boleh aku bicara sebentar berdua denganmu, Kak?" tanya Minju lagi masih dengan nada yang tenang.

Sementara itu dari ruang tamu, Wonyoung sibuk bersembunyi untuk melihat sendiri bagaimana ekspresi wajah kedua kakak angkatnya saat ini.

Terlihat.

Hyewon dengan wajah datarnya dan Minju dengan wajah canggungnya.

Hyewon meletakkan ponsel pintarnya, memberi tanda agar Minju bisa duduk di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyewon meletakkan ponsel pintarnya, memberi tanda agar Minju bisa duduk di hadapannya. Di meja makan di dapur.

"Ada apa?" tanya gadis tertua itu dengan suara yang rendah.

"Tentang Wonyoung," Minju ikut berbisik. Seperti menyadari kehadiran tersembunyi Wonyoung dari kejauhan.

Hyewon mengangguk. Ia juga tahu tidak mungkin membicarakan adik menggemaskan itu sekarang. Sosok yang dibicarakan jelas - jelas masih berada di sekitar mereka.

Gadis tertua itu bangkit. Ia melirik ke arah pintu, kemudian kembali lagi ke Minju, mengisyaratkan untuk berbicara di luar saja.

"Wonyoung..!" Minju berseru untuk memanggil gadis yang paling muda tersebut.

"I-iya, Kak!" balas Wonyoung dari kejauhan. Terdengar derap langkah kaki tergopoh - gopoh miliknya. Tidak sampai 10 detik, tubuh ramping yang menjulang tersebut telah tiba di hadapan Hyewon dan Minju.

Sebelum Wonyoung sempat bertanya, Minju terlebih dahulu bersuara. "Kak Hyewon dan aku akan pergi berbelanja sebentar. Jaga apartemen ini, ya?" pintanya.

Sesaat Wonyoung seperti tak percaya pada pendengarannya. Tapi, menyaksikan bagaimana kedua bibir Hyewon mendikte 'aku-sudah-memaafkannya' tanpa bersuara, membuat gadis itu kembali yakin.

"Baiklah. Yang penting kalian berdua sudah saling berbicara lagi, aku lega!" celetuk Wonyoung sembari tersenyum senang. Ia kemudian berlari meninggalkan mereka berdua masuk ke dalam kamar.

Blam!

Setelah bunyi pintu ditutup oleh Wonyoung, Hyewon dan Minju saling berpandangan canggung. Tidak lama, karena yang tertua menyadari bahwa waktu terus berjalan.

"Ayo," ajak Hyewon. Ia menggandeng tangan adik angkatnya itu keluar.

Beberapa Saat Kemudian,

The Visual Triplets FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang