Hyewon akhirnya melepas cengkraman kedua tangannya pada kerah leher Sasung. Pemuda tampan itu kemudian langsung berjalan mundur menjauh. Hanya beberapa langkah dari gadis yang terlihat sangat marah tersebut.
Ini pertama kalinya seluruh orang di sana menyaksikan bagaimana rupa wajah gusar Hyewon sekarang. Terutama Minju. Dengan berhati - hati ia berjalan mendekati kakaknya.
Saat ia hendak meraih tangan kanan Hyewon, gadis itu menoleh ke arahnya. Minju bisa menyaksikan sendiri bahwa dalam sekejap, kilat amarah di kedua bola mata bulatnya langsung berganti sayu. Seolah menegaskan kesedihan dan kegundahan yang ia rasakan karena berita diculiknya Wonyoung, Adik Kelinci kesayangan mereka.
Minju yang awalnya sedikit takut untuk mendekati Hyewon, berubah menjadi iba. Dengan segera Minju mendekap tubuh lemah Hyewon. Ia hanya ingin menenangkan kakaknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan Hyewon menyambut pelukan tersebut. Ia membutuhkan sandaran saat ini, karena terlalu cemas memikirkan keberadaan serta keadaan Wonyoung.
"Siapa kau sebenarnya?" tanya Jonghyun menyela dari kejauhan.
Sasung tidak segera menjawab. Ia hanya memandangi Jonghyun dan Eunbi bergantian. Kemudian kembali fokus pada Minju dan Hyewon. Terutama pada Hyewon saat gadis itu masih menatapnya tajam. Seolah ia dikhianati.
Sehingga hanya ingin sekaligus membunuh pemuda tampan itu.
Sasung menghela nafas dalam - dalam dan bergumam, "Maafkan aku, tapi kalian benar - benar salah paham. Bukan aku yang menculik Wonyoung."
"Lalu siapa, Kak? Anak buahmu yang sama dengan anak buah Ethan?" sahut Minju. Ia memeluk erat tubuh Hyewon yang mulai bergetar dalam pelukannya.
"Bukan. Karena... Aku justru berasal dari pihak yang akan mencoba menyelamatkan adik kesayanganmu, Hyewon-Minju. Maaf... Aku gagal menyelamatkannya." Sasung menunduk. Ia terlihat benar - benar menyesal.
"Kau salah satu musuh dari komplotan Ethan?" Hyewon kali ini yang bertanya dengan suara yang ditahan - tahan.
Saat Minju melirik, gadis yang lebih tua darinya itu terlihat telah menitikkan air matanya. Secara naluri, Minju menyeka buliran kristal bening itu dan kembali memeluk erat kakak angkat yang sangat ia sayangi tersebut.
Sasung menggeleng. Ia sadar bahwa ia harus segera menjelaskan kesalahpahaman situasinya. Maka, ia berkata, "Aku... Aku adalah keponakan adik angkatnya. Zhang Yixing atau yang dikenal dengan Lay. Lay adalah satu - satunya orang yang dari dulu berusaha menyadarkan Ethan untuk segera meninggalkan dunia hitam."
Semua yang mendengar penjelasan Sasung ini nampak terkesiap. Kecuali Hyewon. Ia terus menatap tajam pemuda itu, menuntut penjelasan.
"Paman Lay mengutusku kemari..." ujar Sasung melanjutkan lagi, "Dengan maksud untuk mengamankan Vicky-ah-maksudku Wonyoung, dari Ethan. Aku mendapat pesan darinya semalam bahwa ia mendengar rencana Ethan untuk mengambil paksa Wonyoung darimu hari ini. Ia memintaku untuk mengelabui mereka terlebih dahulu, tapi aku terlambat selangkah. Aku tadinya mengajak Wonyoung ke taman untuk mengalihkan perhatian anak buah Ethan. Aku tak menyangka mereka terlebih dahulu berhasil menyadap percakapanku dengan Paman Lay tempo hari. Ethan rupanya mengirim dua tim hari ini. Satu yang memang tadinya dipersiapkan untuk menculik Wonyoung dari belakang apartemen dan satu lagi ditempatkan di taman sesuai rencanaku dengan Paman Lay untuk menyembunyikan Wonyoung di sana. Maafkan aku, Hyewon..."
