Our Detective Kang

420 50 1
                                    

Hyewon membuka kedua matanya dengan berat di pagi itu. Jam menunjuk pukul empat pagi. Hari Senin, seperti biasa, hari pertamanya bekerja kembali. Ia menghela nafas panjangnya. Semalam Wonyoung menyelinap masuk lagi ke dalam kamarnya. Gadis menggemaskan itu berkata bahwa ia hanya ingin tidur sembari dipeluk oleh Hyewon sebentar.

Saat didesak alasan, Wonyoung masih terlihat enggan menjelaskan dengan rinci. Ia bahkan mengancam akan kembali ke kamarnya saja bila didesak terus. Dan berakhirlah Hyewon dengan terbangun bersama Wonyoung di sampingnya.

Hyewon bahkan beberapa kali sengaja bangun untuk memeriksa sebelumnya. Berharap Wonyoung akan mengigau dan tidak sengaja menggumamkan hal yang mengganggu pikirannya belakang ini. Tapi masih nihil.

Wonyoung seolah waspada bahwa ia pun harus merahasiakan semuanya meski sedang tidur. Seperti yang terjadi semalam bersama Hyewon. Hyewon hanya bisa memandangi wajah damai Wonyoung yang masih terlelap di hadapannya. Tangan kanan Hyewon ia lingkarkan di lengan kirinya. Menegaskan bahwa benar - benar ada seseorang yang menjaganya saat tidur.

 Menegaskan bahwa benar - benar ada seseorang yang menjaganya saat tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mengapa kau tidak mau jujur dan bercerita padaku, Adik Kelinci..." gumam Hyewon dengan sangat pelan, "Aku jadi sangat khawatir..."

Wajah damai Wonyoung tiba - tiba terusik. Seperti merespon kalimat Hyewon tadi. Tangan kanannya bergerak - gerak seperti berusaha menggapai sesuatu. Hyewon mencoba meraihnya dengan tangan kiri, ternyata langsung ditarik oleh tangan kanan Wonyoung tersebut. Menempatkannya di lingkar perut gadis bongsor itu. Hyewon membiarkan saja tindakan Wonyoung padanya. Ia mencoba mengikuti keinginan alam bawah sadar Wonyoung yang mungkin tengah bermimpi dan mengigau saat ini.

Berharap mendapat petunjuk dari situ.

"Mama-" gumam Wonyoung seperti tertahan. Wajahnya terlihat berusaha menahan tangis meski kedua matanya terpejam.

Jantung Hyewon seperti berhenti berdetak sejenak setelah mendengar dan menyaksikan hal tersebut. Tanpa komando, Hyewon langsung mengeratkan pelukannya. Mencoba memberi reaksi yang ia harap bisa berimbas pada mimpi yang tengah Wonyoung alami saat ini.

Wonyoung ternyata merindukan ibu kandungnya.

*

"Kak," panggil Minju pada Hyewon. Menyadari kakak angkat tertuanya itu sedari tadi seperti tidak bisa berkonsentrasi memasak pancake di hadapannya. "Kak, biar aku saja yang melanjutkan!" pinta Minju saat menyadari bau terbakar yang kedua kalinya.

Hyewon baru tersadar, "Oh! M-maaf-maaf!" Hyewon segera mematikan nyala api kompor dan memindahkan pancake hangusnya. Ia menghela nafas kasar.

"Kak, kau baik - baik saja?" tanya Minju menghampirinya.

Hyewon hanya tersenyum lemah dan menjawab, "Aku baik - baik saja. Adik Kelinci yang tidak."

The Visual Triplets FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang