The Baby Bunny's Family Reunion (II)

298 36 6
                                    

"Sudah ada kabar dari Kak Jonghyun?" tanya Minju pada Hyewon.

Hyewon menggeleng. Ia tersenyum ke arah Eunbi yang datang membawa 2 gelas air mineral. Minju ikut menggumamkan kata 'terima kasih' pada sahabat baik Hyewon tersebut.

"Kak, bagaimana dengan posisi Nona Irene? Apa ia sudah di sekitar sini?" tanya Minju lagi.

"Lima menit lagi sampai. Bisakah kau menantinya di depan?" Hyewon menjawab dengan lesu.

Minju mengangguk. Ia meletakkan gelasnya kemudian berjalan mendekat ke arah Hyewon yang berdiri di dekat jendela. Menatap kosong ke arah pemandangan langit berhias gumpalan awan indah.

Hyewon kembali menghela nafas saat merasakan adanya lengan yang melingkari perut rampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyewon kembali menghela nafas saat merasakan adanya lengan yang melingkari perut rampingnya. Pelukan yang terasa canggung tapi tulus. Ia menengok dan menemukan wajah Minju yang juga menatapnya penuh khawatir dari bahu kanannya. Ia menarik senyuman tipis.

"Aku sayang padamu, Kak..." bisik Minju, "Aku yakin Wonyoung akan baik - baik saja. Percayalah, Wonyoung selalu memiliki ide cemerlang tak terduga di antara kita..."

Hyewon menunduk kemudian mengangguk pelan.

Minju melanjutkan, "Ia pasti bisa menjaga dirinya sendiri dengan baik hingga bala bantuan datang menyelamatkannya nanti."

Hyewon menepuk salah satu lengan Minju yang masih melingkari perutnya. Menegaskan bahwa ia paham maksud kalimat - kalimat adik angkatnya itu. Si Kodok Venus kesayangan.

Minju mengecup singkat pipi kanan kakak angkatnya lalu beranjak keluar. Menanti kedatangan Irene di depan unit apartemen mereka. Meninggalkan Hyewon dan Eunbi.

Beberapa detik Hyewon lalui dengan menerawang jauh dalam sunyi. Tiba - tiba saja di dalam otaknya berputar cepat berbagai potongan ingatan wajah Wonyoung. Dari sejak gadis menggemaskan itu pertama datang ke rumah panti, tangisan sedihnya yang merindukan orang tua, kecanggungan saat merayakan ulang tahun bersama penghuni rumah panti yang lain, sumringahnya hari pertama sebagai murid SMP, tawa bahagianya karena ikut pindah ke apartemen Hyewon, hingga terakhir pagi tadi. Saat ia melonjak senang karena ditinggalkan oleh Hyewon dan Minju ke supermarket. Lega karena kedua kakak angkatnya sudah akur kembali.

Hyewon terlalu larut dalam kilas balik kenangan tersebut hingga tak sadar bahwa kini Eunbi yang ganti menghampirinya. Ia merangkul bahu gadis itu. Menepuk - nepuk lengan kirinya dengan lembut. Seolah mengajaknya untuk kembali bersandar sejenak, menenangkan diri. Karena ia ingin menyampaikan sesuatu. Ia menunggu beberapa detik lagi hingga merasa tubuh gadis di sampingnya itu sudah lebih rileks.

"Kau tahu?" mulai Eunbi, "Pemuda bernama Sasung tadi... Yang berlutut dan berjanji akan membawa pulang Wonyoung padamu..."

Hyewon mengarahkan kedua bola matanya pada wajah tenang Eunbi.

"Meski hari ini aku baru pertama bertemu dengannya dan..." lanjut wanita itu, "Aku tidak tahu ada hubungan apa di antara kalian, tapi..."

Jeda kembali. Hingga Hyewon mengalihkan pandangannya dari Eunbi. Wanita itu akhirnya berbisik, "Aku tahu aku bisa percaya padanya. Di balik sorot matanya yang tajam dan berkesan misterius, aku masih bisa mendengar ketulusan janjinya padamu, Hyewon."

The Visual Triplets FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang