Before The Meeting

328 35 0
                                    

"He was... The dreamy guy you'd ever wanted (Ia seperti pria dalam mimpi yang selalu kau inginkan). Seperti itulah pesona ayah Vicky. Ethan... ia bukan pria jantan biasa. Karena... ia adalah anak dari seorang bos mafia ternama di Shenyang."

Jantung Hyewon berdebar lagi. Ia jadi memikirkan kembali fakta bahwa gadis menggemaskan kesayangannya itu... Memiliki darah yang sama dengan seorang mafia.

Tiffany menyadari arti reaksi Hyewon tersebut.

"M-maaf, Nyonya, aku tidak bermaksud-"

"Tidak apa, Hyewon..." sela Tiffany, "Sekarang bila kuingat lagi, aku juga dulu akan selalu bereaksi sama sepertimu di awal perceraian kami. Ethan... somehow terlihat sangat baik dan lembut, tetapi... akan selalu ada sisi lain dari dirinya. Dan sisi tersebut adalah sisi gelapnya yang takkan bisa ia hindari sendiri. Sekuat apapun ia mencobanya... Bahkan saat bersamaku dan Vicky, pada akhirnya ia..."

Tiffany nampak terdiam karena berusaha menahan sesuatu. Hyewon menebak itu semacam ledakan emosinya sendiri. Wajahnya bahkan perlahan terlihat sedikit memerah. Pasti wanita paruh baya yang cantik tersebut tidak ingin lagi mengingat betapa sakit dan beratnya semua hal yang telah ia lalui selama 10 tahun kemarin.

Hyewon dengan sigap mengulurkan tangan kirinya, untuk mengusap punggung tangan kanan ibu kandung Wonyoung itu. Berharap sebuah gerakan sederhana bisa menunjukkan rasa simpati padanya.

Tiffany membalas gerakan Hyewon ini dengan genggaman tangan yang hangat. Jantung Hyewon berdebar dan perutnya berdesir. Ia jadi teringat perasaan nyaman yang kini ia rasakan adalah perasaan yang sama kala ia pertama bertemu Jang Wonyoung.

"Aku bersyukur. Dan sangat berterima kasih padamu..." Tiffany melanjutkan kalimatnya, "Karena kau telah repot mengurus Vicky, menggantikan peranku meski di usiamu yang sangat muda seperti ini. Aku... Aku benar - benar berhutang budi sangat banyak padamu, Nak Kang Hyewon..."

"Tidak, Nyonya, tidak seperti itu... Aku hanya melakukan sebatas yang aku bisa. Akan selalu ada hal yang takkan tergantikan bagi Wonyoung sendiri..." jawab Hyewon agak lirih.

"Apa itu?"

"Kenangan cinta kasih seorang ibu yang nyata padanya. Dan ia masih sangat membutuhkan hal itu darimu, Nyonya..."

Genggaman tangan Tiffany pada Hyewon terlepas, wanita tersebut tiba - tiba menariknya. Untuk menutupi wajah karena ia terisak. Isakan tangisnya justru membuat Hyewon ingin memeluknya erat. Tanpa pikir panjang, Hyewon segera bergerak memeluk tubuh rapuh wanita di hadapannya tersebut.

Dan hatinya menghangat saat wanita dalam pelukannya itu juga membalas. Membalas salah satu gerakan bentuk simpatinya ini. Tiffany memeluknya dengan erat. Hyewon tidak bisa menjelaskan perasaan campur aduk yang mulai ia rasakan sekarang.

















(Warning 17+)

Kilas Balik Dalam Ingatan Tiffany,

"Aku mencintaimu, Tiff... Jadilah milikku malam ini..."

Bisikan penuh goda dari pria tampan bernama Ethan tersebut turut menggetarkan batin Tiffany yang telah ia tata. Untuk menghindari hal semacam ini. Tiffany akan selalu memahami resiko yang bisa ia terima di hari mereka pertama bertemu.

"Bukankah ini terlalu cepat?" bisik Tiffany, menyuarakan keraguannya.

Jang Ethan, pria berdarah China tersebut, tanpa permisi melumat lembut bibir Tiffany. Ya, Ethan adalah tipe orang yang jarang menunggu.

Selalu mendapat yang ingin didapat, agaknya moto ini yang menjadi pemicu Tiffany membiarkan saja pria itu mencumbunya. Lagipula bukannya Tiffany tidak menikmati permainan bibir yang pria tersebut tawarkan padanya.

The Visual Triplets FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang