Escape

226 38 9
                                    

"Apa yang kau lakukan, Nak?"

Wonyoung dengan tenang tetap mengarahkan pistol ke hadapan Ethan.

"Vicky, Daddy mohon... Jangan lakukan hal gegabah, oke?"

Wonyoung mengamati lekat - lekat ke arah pistolnya. Sesuatu yang berkilau saat ia memperhatikan pelatuknya, membuat...

"Vicky," panggil Ethan lagi dengan lembut.

Pria itu terkesan sangat hati - hati. Anak gadisnya seperti larut dalam pikiran kosong. Jantung Ethan mulai berdebar. Perasaannya sedikit tidak enak.

"Vicky?"

Masih belum ada reaksi. Sementara Ethan mulai mengendap mendekati posisi Wonyoung yang berdiri memperhatikan pistolnya.

"Vicky!"

"Oh-" Wonyoung tersentak dan pistol itupun lepas dari genggamannya. Tergeletak agak jauh di seberang kedua kakinya berpijak.

Ia segera melirik ke arah Ethan berada. Waspada bila pria itu nanti yang mengambil pistol tersebut. Bagaimanapun, Wonyoung juga tidak terlalu mengenal ayahnya. Ia hanya mengikuti insting saja untuk menerima senjata itu dari Lucas.


Beberapa saat sebelumnya,

Wonyoung terlihat mengamati gelombang laut di kejauhan dari balkon kamar. Ia tidak sadar bahwa Tiffany telah keluar dengan mengendap - endap, setelah mengelabui seorang penjaga kamar.

Ia kira ibunya masih sibuk merias diri, menuruti keinginan ayahnya yang menghendaki adanya perjamuan makan malam keluarga. Dalam rangka berkumpulnya kembali mereka bertiga sebelum lepas landas ke Shanghai. Diboyong oleh Ethan untuk menetap di sana.

Saat gadis itu tersadar dengan lamanya waktu, ia berbalik dan menemukan sosok seseorang yang ia kenal telah berdiri di belakangnya.

"Astaga, Kak Lucas! Kau mengagetkanku!" Wonyoung mengeluh sembari cepat - cepat menarik tubuh pemuda tersebut menuju dapur.

Satu - satunya sudut yang tak terekam CCTV.

"Di mana Kak Sicheng?"

"Aku meninggalkannya di halaman belakang. Ia... Sedikit terluka."

"Terluka?? Kak, mengapa kau malah meninggalkannya??"

"Ia yang memaksaku! Kau tahu, Sicheng tidak suka dikasihani, ia bertekat bisa menyelesaikan pertarungannya sendiri tadi..."

"Tapi aku juga bisa menjaga diriku sendiri!"

"Tidak. Kau harus segera meninggalkan tempat ini atau selamanya kau berakhir terjebak di dunia Daddy-mu. Kau tahu maksudku, kan?"

"Aku yang akan menyadarkannya, ia akan menuruti kemauanku karena aku satu-satunya darah daging keturunan kelompok Zhang, kan?"

"Meski Sicheng mengatakan hal itu bukan berarti ia menjamin keadaan itu, kau paham? Dunia hitam itu tidak ada kepastian, Yuanying. Kau tidak tahu? Apapun yang tak terduga bisa terjadi setiap saat. Kumohon, ikuti permintaan Paman Yixing, kau akan aman bersamanya sepertiku dan Sicheng!"

"Belum terlambat, Kak Lucas. Aku yakin pada instingku. Instingku tak pernah salah dan mengecewakanku sebelumnya."

Lucas menghela nafas kasar.

"Kak, kau harus kembali menyelamatkan Kak Sicheng! Aku tak ingin terjadi sesuatu yang buruk saat ia terluka! Kumohon, kembali dan bawa ia keluar!"

"Bagaimana denganmu?? Kami datang kemari untuk membawamu pulang, bukan untuk meninggalkanmu, lalu menunggu kau kembali sendiri! Kami tak bisa mengambil resiko itu, Yuanying!"

The Visual Triplets FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang