The Cute Baby Bunny's Destiny

398 49 0
                                    

"Kak Kodok," panggil Wonyoung pada Minju yang asyik belajar di mejanya. Merasa tak mendapat respon, Wonyoung menoleh ke arah kakak angkatnya tersebut. Minju masih tak merespon. Karena penasaran, Wonyoung meninggalkan teleskopnya dan mendekati Minju. Mengintip diam - diam apa yang sedang kakaknya lakukan.

Ternyata Minju hanya melamun. Buku latihan soal - soal ujiannya masih bersih. Hanya ada coretan jawaban untuk 1 - 2 nomor saja. Wonyoung menggelengkan kepalanya.

Aih... Ini juga yang kukhawatirkan, ujian sudah di depan mata tapi pikiran hanya melayang ke Kakak Tampan! Bagaimana ini? Kalau Kapten Cantik sampai tahu, bisa habis Kakak Kodok nanti!

Tadinya Wonyoung mengira Minju benar - benar belajar dengan serius dan giat. Karena itu ia bermaksud ingin memberi hadiah penyemangat untuknya, dengan memberi info bahwa Wonyoung baru saja melihat pujaan hati Minju di teleskop. Hwang Minhyun terlihat sedang duduk di balkonnya sambil membaca buku yang sama dengan Minju.

Anna Karenina.

Buku tebal yang juga Minju geletakkan begitu saja karena ia merasa terlalu rumit membacanya. Minju belum siap untuk hal yang rumit. Kisah cinta pertamanya saja sudah dirasa rumit karena ia harus memendamnya. Mengapa harus menambah beban?

"Kak Minju!" Wonyoung menepuk bahu Minju. Membuyarkan semua lamunannya mengenai Hwang Minhyun.

"Ada apa?? Kau mengagetkanku!" keluh Minju dengan lucu. Ia nampak cepat - cepat sibuk membaca kembali soal di buku latihannya dan berkata, "Untuk sementara jangan ganggu aku dengan info mengenai Kakak Tampan! Aku sedang belajar, Kelinci! Tidakkah kau lihat?"

Wonyoung mencibir sembari melempar bantal Minju ke arahnya dan duduk di tepi ranjang. "Kak Kodok pembohong! Jelas - jelas aku tadi perhatikan Kakak hanya melamun! Lagipula aku tahu apa yang Kakak lamunkan! Pasti bayangan Kakak Tampan, kan? Sudah terlihat jelas dari wajahmu, Kak!"

Minju menengok ke arah Wonyoung dengan terkejut. "Jangan keras - keras, Adik Kelinci! Nanti jika Kakak Cantik mendengarnya bagaimana??" Minju nampak panik. Membayangkan saja sudah membuatnya bergidik ngeri.

Hyewon mungkin terlihat dingin dan acuh, tapi ketika ia peduli pada satu hal, ia akan benar - benar menjaga hal tersebut sampai sesuai dengan keinginannya. Jangan salah mengartikan, tapi itu adalah salah satu bentuk komitmen dan kasih sayangnya.

"Salah Kakak Kodok sendiri, sudah tahu ujian akhir di depan mata mengapa tidak bisa menahan diri?" Wonyoung menggoda terus salah satu kakak angkat kesayangannya ini.

Minju melempar kembali bantalnya ke arah Wonyoung dan menghela nafas kasar. "Apa boleh buat? Susah untuk menahan diri, Kelinci! Nyatanya aku tidak bisa menghapus bayangan wajah tampannya dari kepalaku begitu saja! Kau tidak akan memahami ini sampai suatu saat kau merasakannya sendiri!" Minju mengacak - acak rambutnya.

Untuk memperlihatkan betapa frustasinya ia.

"Kalau sudah begitu, hanya ada satu penawarnya..."

Minju menganga. Ia tidak salah mendengar? Wonyoung punya solusi untuknya? Anak kecil di sampingnya ini tahu apa soal cinta??

"Jangan menggodaku!" seru Minju seraya memukul gemas kaki kiri Wonyoung yang ia rasa terlalu panjang tersebut.

Wonyoung hanya mengusap lututnya yang dipukul Minju tadi dan meringis. "Terserah saja ya, daripada Kakak terus frustasi seperti ini karena memendam perasaan yang harusnya diungkapkan!"

Sahutan Wonyoung ini kontan membuat Minju makin terbelalak. "Sembarangan sekali," respon gadis tersebut, "Kau sendiri, kan, tahu bagaimana terhimpitnya posisiku saat ini! Bila aku mengungkapkannya, tentu saja aku akan dalam masalah besar, Adik Kelinci! Bisa rusak semua rencana masa depanku nanti!"

The Visual Triplets FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang