End of Runaway

245 40 11
                                    

"Now!"












Brugh!

"Arggh!"

"Mom!!"

Ckiitt!

Wonyoung langsung bangkit berdiri dan berlari ke arah ibunya, setelah menyaksikan sekilas bahwa salah satu mobil berhenti agak jauh dari posisi mereka saat ini. Mobil yang berada di belakang tadi. Meski gadis muda itu juga merasakan ngilu di siku kanannya, ia tetap segera bangkit untuk berlari menghampiri Tiffany.

Wanita tersebut di sisi lain nampak kesakitan dan memegangi lututnya.

"Can you get up (Ibu bisa bangkit)? Come on, I'll help you out!" ujar Wonyoung seraya cepat - cepat membantu ibunya berdiri kemudian memapahnya. Ia melirik ke belakang, terlihat 3 orang anak buah Ethan mulai turun dari mobil. Berlari ke arah mereka.

Wonyoung mempercepat langkah. "Mom, please bear it more (kumohon tahan dulu), we have to run!" pinta gadis itu lagi.

"F-fine!" Tiffany menahan semua rasa sakitnya demi sang putri.

Mereka harus segera menyelamatkan diri dari cengkraman Ethan.

"Nona, tungguuu!!"

"Nona, berhentiii!!"

Wonyoung dan Tiffany terus berlari meski sedikit terhambat karena sesekali Tiffany akan merintih kesakitan. Ia tadi ikut melompat sesuai aba - aba dari putrinya, tapi mendarat dengan posisi lutut sebelah kiri yang menjadi tumpuan. Mengakibatkan rasa sakit dan ngilu yang sangat menyiksa. Kemungkinan adanya otot yang terkilir.

Setelah berlari beberapa saat di sepanjang taman belakang, Tiffany merasa tak sanggup lagi menahan sakit. Ia tersandung kakinya sendiri hingga otomatis mereka berdua jatuh tersungkur.

"Aaakkh!" erang ibu dan anak tersebut bersamaan.

Wonyoung tetap menjadi yang pertama untuk berusaha bangkit. Instingnya mendesak agar ia segera membantu sang ibu dan melindunginya.

"Mom, are you okay?? Come on, we have to keep moving (kita harus tetap bergerak), please!"

"I'm sorry, I can't, Baby! It really hurts (Ini sangat sakit)!"

"Nona, jangan lari!"

Wonyoung meneguk ludahnya. Ketiga anak buah Ethan telah tiba di hadapan mereka. Mengepung keduanya yang masih berlutut di tanah.

"Nona, Bos Boran hanya ingin melindungimu, waktunya tidak banyak! Sebelum para polisi datang menangkap kita semua! Ayo, Nona, masuk kembali ke dalam mobil!"

"What did he say?" bisik Tiffany. Ia tidak mengerti bahasa Mandarin yang diucapkan anak buah Ethan tersebut.

Sebelum Wonyoung bisa menjawab, terdengar deru mobil berhenti di belakang mereka. Dan nampak Ethan turun dengan tergesa menghampiri putri serta istrinya itu.

"Baby Girl, let's go!" pintanya dengan nada tegas.

"Don't!" seru gadis termuda itu ketika tangan Ethan hendak menyentuh lengan kanannya. Yang masih Wonyoung gunakan untuk menahan beban ibunya, Tiffany, karena tengah bersandar padanya sembari sesekali merintih kesakitan.

"We'll get your Mommy too (kami akan membawa ibumu juga), so let's go, before it's too late (sebelum terlambat)!"

Wonyoung menepis uluran tangan ayahnya agak kasar. "Not for me and Mom! That's only you!" jawabnya masih dengan nada marah.

The Visual Triplets FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang