Hyewon mengernyit pada seorang pemuda yang menyapanya malam itu.
Tetangga barunya.
"Ini sudah malam, kan?" Hyewon mengoreksi sembari memasukkan kata sandi kunci pintu dan pindai sidik jarinya.
"Oh? M-maaf! Maksudku selamat malam!"
Blam!
Seruan Sasung terdengar percuma karena Hyewon telah menghilang dari balik pintu. Sasung kembali hanya tersenyum menahan tawa. Konyol juga. Karena terlalu gugup ia sampai salah mengucap kalimat yang sudah 1 jam ia latih sebelumnya.
Nasib...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di dalam unit, Hyewon langsung bergegas menuju dapur. Sesuai pesan yang diterima dari Wonyoung, ia diminta membantu menyiapkan kejutan ulang tahun. Kejutan untuk Si Dewi Venus, Minju. Yang genap berusia 19 tahun dan tengah bersiap menghadapi ujian akhirnya bulan depan.
"Sudah siap lilinnya?"
Hyewon mengangguk. Wonyoung memandu kakak tertuanya yang membawa kue es krim ulang tahun dengan hati - hati. Mereka berjalan mengendap menuju kamar, di mana Minju terakhir terlihat belajar sesuai laporan Wonyoung.
"Kejutan..!" Hyewon dan Wonyoung serempak berseru ketika pintu kamar dibuka.
Nampak Minju berdiri di samping jendela. Di dekat teleskop. Ia memandang canggung ke arah Hyewon dan Wonyoung.
Mengintip lagi??
Aduh, gawat...
Kak Kodok payah, tidak bisakah ia menahan diri sedikit lagi? Kalau begini aku yang harus membereskan, aih...
"Selamat ulang tahun, Kak Kodok...!" seru Wonyoung seraya menghampiri Minju dan memeluknya. Gadis menggemaskan itu juga mengecup pipi kirinya secepat kilat dan meringis.
"Oh? T-terima kasih, Kelinci..." ujar Minju masih agak gugup dan canggung. Ia kemudian melirik ke arah Hyewon di depannya.
Hyewon tersenyum dan meletakkan kuenya di atas meja belajar kemudian memeluk Minju singkat. "Selamat ulang tahun, ya, Putri Kodok..." ucapnya dengan pelan.
"T-terima kasih, Kak..."
"Ayo, Kak Kodok, cepat tiup lilinmu dan buat permohonan!" Wonyoung menarik lengan kiri Minju, menuntunnya menuju meja belajar. Di mana Hyewon meletakkan kuenya.
"Oh, ya, benar!" seru Hyewon seakan teringat. Tadi sekilas ia mengamati posisi teleskop itu lagi saat Minju digeret oleh Wonyoung menjauh.
Aku harus segera mencari tahu seperti apa penghuni nomor 418 di apartemen seberang!
"Siap... Buat permohonan dan... tiup lilinnya!" Wonyoung memberi komando hingga Minju meniup lilinnya dan mereka bertiga bertepuk tangan.
"Selamat ulang tahun...!" Hyewon dan Wonyoung kembali berseru dengan serempak.
