Plan B

263 34 4
                                    

"Move away (menyingkir), Pinky. I want to see (aku ingin menemui) Ethan."

"Ethan? You mean your ex-husband (maksudmu mantan suami)?"

Tiffany mendesah kasar. "Ya. Mantan suamiku. Minggir!"

Wanita bernama 'Pinky' itu dengan sigap menghalangi.

Tiffany mendecak. "Minggir!" serunya.

Pinky masih saja menghalangi. Tiffany ke kiri, wanita itu di depannya. Tiffany melangkah ke kanan, Pinky masih membayangi.

Kesal, Tiffany mendorongnya hingga wanita itu tersungkur.

"Hei!" teriak Pinky tidak terima.

"I said 'move' but you didn't listen (kubilang 'minggir' tapi tak kau dengarkan)!" Tiffany membentaknya.

"Were you yelling at me (apa kau tadi membentakku)??"

"Yes!"

"You, Bitch! How dare you to yell at me (beraninya kau membentakku)?!"

Pinky menjambak rambut Tiffany. Secara tiba - tiba dan kasar. Tiffany tidak diam saja. Ia sudah beberapa kali pernah terlibat dalam situasi seperti itu dengan wanita yang sama di masa lalu.

Mantan adik iparnya.

"Kau hanya adik angkat Ethan! Aku bisa membentakmu kapan saja karena kau adiknya yang kurang ajar!" Tiffany membela diri sembari balas menjambak rambut tergerai Pinky. Suaranya bergetar menahan rasa pening di kepalanya karena jambakan Pinky.

"Kau wanita tak tahu malu! Ingat statusmu! Kau masih akan menggoda mantan suamimu untuk tidur bersama dengannya?!"

Tiffany makin tersulut mendengar pernyataan Pinky. Ia makin menjadi - jadi saat menjambak rambut lawannya.

"Arrghh! Sakit! Lepaskan tanganmu dari rambutku! Kurang ajar!" jerit Pinky kesakitan. Meski ia yang memulai, nyatanya Tiffany tetap saja masih tak terkalahkan seperti biasa.

Keduanya masih 'bergelut' seperti itu hingga...

"Stop it!"

Suara Ethan berhasil membuat keduanya langsung berhenti dan melepaskan tangan masing - masing. Dengan serempak mereka bahkan saling menjauh untuk merapikan diri. Jangan lupakan rambut kusutnya.

"What the hell is happening here (apa yang terjadi di sini)??" Ethan bertanya dengan gusar saat menyaksikan betapa kacaunya penampilan kedua wanita itu.

Pinky langsung berlari dan berdiri di samping Ethan seraya menjawab dalam bahasa Mandarin, "Mantan istrimu ini yang pertama memulai! Ia mendatangiku lalu mulai menjambak rambutku!"

Tiffany menyela dengan sengaja menguap keras hingga mendapat perhatian kedua orang di hadapannya. Ia menatap tajam ke arah Pinky. Meski ia tak bisa berbahasa Mandarin, ia tahu betul apa yang tengah Pinky adukan pada Ethan tadi.

Yang jelas menjelek - jelekkannya di hadapan sang mantan suami. Pinky dari dulu selalu begitu.

"In English, please (tolong dalam bahasa Inggris, ya)!" ujarnya seraya menampakkan ekspresi wajah tak suka ke arah Pinky.

Tapi jawaban Pinky masih dalam bahasa Mandarin, "Kenapa aku harus mendengarkan perintahmu?! Kau bukan siapa - siapa!"

"Are you deaf (apa kau tuli)?? Oh, I see (aku tahu)! You can't speak in English (kau tak bisa berbahasa Inggris)?? No wonder (pantas saja), huh!" Tiffany meledeknya dengan sengaja.

"Hei!" Pinky nampak akan kembali menghampiri Tiffany untuk menjambak rambutnya sebelum ditarik oleh Ethan.

"Stop it, Jieqiong!" ujar Ethan. Ia menatap tajam ke arah adik angkatnya itu.

The Visual Triplets FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang