11

1.6K 110 186
                                    


Setelah bertanya tanya pada bagas lewat chat, akhirnya anind menemukan kontrakan baru milik mereka. Kunci juga disimpan bagas dibawah pot.

Anind masuk, menemukan koper dan barang barang mereka masih tergeletak rapi, belum dijamah sama sekali. Anind melihat lihat rumah baru mereka. Terasa lebih nyaman dari sebelumnya. Dapur yg lumayan, kamar mandi berpintu, kamar tidur juga luas dan juga sudah berpintu. Anind membuka pintu belakang dan jendela, agar udara bisa berganti.

Tujuan pertama anind adalah koper. Dia membawanya ke kamar. Dan menata baju baju mereka. Setelah itu anind terus membersihkan rumah, menata barang barang lainnya. Anind juga bingung, padahal sebelum ini anind selalu ogah ogahan dalam membersihkan rumah. Tapi meskipun begitu, waktu ia stay di Apartnya yg di Kanada anind sering membersihkannya sendiri sih. Ini karena keinginan anind agar suaminya saat pulang dari rumah sakit bisa nyaman dirumah.

Anind sampai lupa waktu berapa lama ia membereskan rumah barunya. Anind sampai melewatkan sarapan serta makan siangnya dan badannya juga sepertinya drop lagi. Anind tak menghiraukannya, ia mengemasi baju dan keperluan bagas lainnya.

Dilain sisi, bagas terus menunggu anind yg tak kunjung datang waktu makan siang juga sudah terlewat lama. Diruangan bagas ada Johana dan Sari, yg terus terusan khawatir a.k.a lebay pada bagas.

Teman bagas lainnya sih diam saja melihat aksi johana juga sari. Seperti yg sedari tadi mereka berebut untuk menyuapi bagas, tapi sialnya bagas terus berpura pura tidur atau belum lapar.

" udah, kalian ribet amat. Gue nunggu istri gue yg suapin aja.. Ngapain sih kalian.. " bagas geram.

" mana istri loe? Gak ada juga.. Udah jam 3 ini, makan dulu trus minum obat... " sari.

" iyaa gas, biar cepet sembuh.. " johana berkata mendempet ke lengan bagas.

" Johan, loe apa apaan. Minggir loe ah,  bikin gerah ajaaa... " bagas tampak bersungut sungut.

" kenapa sih, gue kan khawatir sama loe Gas.. " johana merengek.

" lama lama loe tambah gila, Gimin tolongin gue elaahhh..... " bagas menatap gimin memohon pertolongan.

" loe atasi dulu aja Gas, kalo uda gak kuat baru gue angkat tangan... " gimin terkikik.

" Bangsat kalian! "

" hushhhh Bagas, lagi sakit jugaa omongan kamu masih aja bikin gemes... " johana tersenyum genit.

Bagas benar benar bergidik ngeri. Pikirannya bercabang, memikirkan anind yg tak juga kembali. Kemana perginya dia? Apa dia ninggalin bagas lagi? Apa dia sedang bersama mantannya? Apa dia sedang enak enakan kencan?  Bagas jadi kesal sendiri.

Lama bagas menunggu, dia juga sudah mulai jengah dengan johana dan sari. Mau diusir seperti apapun mereka tetap tebal muka. Udah gak punya harga dirilah kasarnya. Bagas mendengus, dari tadi dia membuka aplikasi chatting, menatap bekas percakapannya dengan anind. Ingin rasanya bagas menelfon, tapi selalu ia urungkan.

🌷🌷🌷

Anind turun dari taksi, berjalan lemas. Iya,  anind benar benar gak enak badan sekarang. Kepalanya sangat berat, dan terkadang dadanya sesak. Dia terus berjalan menuju ruangan suaminya. Dia pasti kena omel karena terlalu lama meninggalkan rumah sakit.

Anind masuk, mendapati ruangan suaminya sangat ramai. Ada johana dan sari juga. Tubuhnya lemas, ia hanya ingin segera duduk. Namun tempat duduk disebelah suaminya sudah penuh.

Anind berjalan mendekati bagas yg tampak marah.

" dari mana aja loe?? " rahang bagas mengeras.

EGO - SomKook (COMPLETE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang