22

1.6K 102 90
                                    

Setelah selesai makan bersama keluarganya. Bagas berkata pada ajudannya untuk mengunjungi kakaknya dulu. Padahal kakaknya saja masih berada di Kedaton. Untung mereka tidak curiga. Bagas menyuruh mereka istirahat dan kembali ke bangsal bagas.

Bagas mengetuk pintu, dan dibukakan oleh pelayan pribadi kakaknya. " aku ingin masuk..."

" tapi Raden Ayu tidak ada ditempat, Reden.. "

" tidak masalah, kami sudah janjian. Mbak Gendhis sebentar lagi kembali.."

" baiklah, silahkan masuk... "

Bagas masuk, dan duduk di sofa panjang, matanya berkeliling mencari sosok wanita yg ia tinggal disini tadi. Merasa tak menemukan, bagas membuka ponsel aplikasi chatnya.  Mencoba menanyakan keberadaan istrinya itu.

Bagas tersenyum saat mendapat balasan kalau istrinya sedang berada ditaman, main bersama kucing milik kakaknya. Bagas berdiri, setelah melihat suasana yg sepi. Ia tersenyum saat melihat istrinya duduk dan sedang memangku dua kucing.

Anind menoleh. " siapa namanya mas,  gemesin.... "

" yg abu Kanan, yg putih Kiri.. " kucing jenis Scottish fold dan Ragdoll itu memang kesayangan kakaknya, selalu dirawat dengan baik, terakhir bagas melihatnya masih sangat kecil.

" bener namanya Kanan dan Kiri?? " anind tertawa.

Bagas mengangguk, " gue yg kasih nama... "

Lagi lagi anind tertawa, " gak heran anind kalo gitu.... Mas gak punya peliharaan? "

" ada di bangsal, burung Love Bird.. Sepasang juga.. " bagas menganggkut Kanan untuk dipangkunya.

" oh ya? Trus dikasih nama siapa? Bentarrr biar anind tebak, Atas dan Bawah??? " anind menaik turunkan alisnya.

Bagas mengeluarkan smirknya, " mentang mentang abis 8 ronde, yg di inget atas sama bawah aja.... " bagas berbisik ditelinga istrinya.

Anind menahan malunya, wajahnya bersemu merah, terlihat oleh bagas meskipun dengan cahaya yg minim. Bagas nyebelin, bisa bisanya dia mengingatkan kegiatan benar benar panas mereka tadi, gila bagas sama sekali tak memberinya ampun,  tadinya bagas ingin melanjutkan lagi, tapi anind sudah tak berdaya sama sekali. Kangen sih kangen, tapi tadi itu bisa dikategorikan pembantaian bukan percintaan. Anind terkikik dalam hati.

" terus aja, godain. Yg gak kasih ijin anind rehat bentar siapa, hem? Trus mas bilang apa 8 ronde,  trus 5 ronde brati anind sama hantu dong?? " anind melotot pada bagas.

Bagas menyembunyikan senyumnya, dia terus berpura pura mengelus Kanan.

" okeee anind gak diakuin... " anind mendengus sebal, bibirnya sudah manyun.

Bagas hanya mengelus rambut anind dan memeluk bahu anind sekilas.

" mbak gendhis mana? "

"ini gue kesini juga nyariin Mbak gendhis.. " anind mengerutkan dahinya. Bukannya bagas baru saja makan malem barang kakaknya itu. Aneh.

Bagas baru saja akan menjawab, tapi Kiri yg sedang dipangku anind mendusel dusel di dada anind berdiri.  " Kiri loe genit banget sama Bini gue??   Mana milih lagi nduselnya... "

Anind tersenyum rekah, " kamu Gentle banget Kiri, gak kaya tuan muda kamu tuh.. " anind melirik bagas.

" Kiri suka ya sama anind? " anind tersenyum karena Kiri semakin mendusel pada anind.

Alis bagas hanya menukik tajam, sejak kapan si Kiri jadi genit gitu. Perasaan kalau sama kakaknya gak gitu amat. Pengen bagas gunduli tuh bulu Kiri.

EGO - SomKook (COMPLETE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang