41+

3K 100 152
                                    

Sudah lewat jam makan malam, tapi pergulatan panas dua manusia yg tak pernah merasakan puas itu terus saja berlangsung. Sudah 3 kali terkapar tak berdaya sebelum akhirnya bangkit lagi untuk saling memuaskan kembali.

Posisi mereka saling berbaring miring berhadapan, namun dengan bagas yg sedikit lebih rendah dari anind karena bibirnya yg terus mengulum dada anind. Anind memeluk posesif kepala suaminya.

" udahan dulu mas... Ditunggu momy ntar..." anind masih terus mendesis, karena bagas sesekali menggigitnya nipplenya.

" biarin aja udah... "

" jangannnn... Ini malam terakhir Bryan di Indo, besok dia balik ke Kanada. Ayok mas....." anind masih berusaha lepas dari jeratan bagas yg sama sekali tidak ingin lepas darinya.

" sekali lagi yaaa... " rengek bagas manja.

" bener yaaa sekali aja ?? Janji ? "

Bagas otomatis menindih tubuh ramping anind. Mencumbunya dengan hasrat yg seakan tak pernah padam, iya itulah bagas yg jika berhadapan dengan istrinya. Anind menjerit saat sekali lagi Roberto kesayangannya memasukinya. Anind melenguh sexy.

🌷🌷🌷

Bagas, Bryan, dan Matt berada ditaman belakang rumah Matt. Mereka membicarakan kekacauan yg terjadi dikantor baru baru ini karena nadia. Sejujurnya bagas tidak tenang meskipun bryan berkata nadia sudah langsung diberhentikan bekerja tadi siang.

Bagas tidak percaya nadia akan diam begitu saja. Namun bryan menegaskan pada bagas, kalau ia memasrahkan semua pada bagas termasuk menemani anind saat ia sudah tidak berada dikantor.

" menurut daddy, sementara biarkan anind pergi ke kantor, disamping dia tak sendiri dirumah, kamu bisa terus mengawasinya Gas.. Setidaknya biarkan sampai kondisinya kembali aman.."

Bagas menatap mertuanya, mencoba mempertimbangkan kata kata yg mungkin saja benar.

" kalau kamu bilang nadia beserta mantan suaminya itu bahaya, apa gak terlalu resiko meninggalkan anind dirumah sendiri sedang dia tau kamu sedang kerja ??" imbuh matt.

" daddy benar, bagas akan bawa anind kerja. Mungkin saja nadia atau siapapun itu akan menyakiti anind saat bagas gak ada disamping anind..."

" kalau misal dirasa rumah kalian sudah gak aman, pindah aja ke apart anind sebelum kalian membeli rumah.." lagi lagi matt memberi solusi pada bagas.

" daddy tau prinsip kamu gas, tapi ini demi keamanan kalian bersama kan. Setidaknya di apart ada banyak keamanan dan banyak cctv tersebar, kamu bisa sedikit lega jika mau meninggalkan anind disana.."

Bagas mengangguk, " terima kasih daddy atas sarannya, bagas akan pertimbangankan. Yg jelas untuk saat ini bagas akan menemani anind di kantor dulu.."

Bryan menyerahkan sebuah map kulit tebal pada bagas. Bryan mengangguk agar bagas mau menerimanya.

" semua sudah aku tanda tangani Gas, aku percaya padamu. Tolong bantu anind, anggap saja ini sebagai batu loncatan buat kamu sebelum kamu menjalankan perusahaanmu sendiri kelak... "

" Bry aku gak..."

" Ayolah Gas, aku gak bisa disini lebih lama. Dan aku gak mau perusahaan disetir lagi orang macem nadia.. Tetap pada posisi kamu, kamu hanya perlu terus jadi perisai bagi anind dan itu mutlak surat kuasa dariku.. "

Bagas hanya diam.

" kamu keluargaku sekarang. anind adikku, begitupun kamu..." bryan terus meyakinkan bagas yg masih tampak enggan.

" setidaknya demi anindya.. " matt menambahi.

Dengan ragu bagas mengangguk.

Matt dan bryan tersenyum.

EGO - SomKook (COMPLETE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang