28

1.2K 103 134
                                    

Anind sudah dinyatakan sembuh total, setelah seminggu melewati masa perawatan di klinik Kerathon. Yg lain sudah pulang ke Jakarta lebih dulu, karena melanjutkan rutinitas mereka.

Tinggal anind dan bagas. Setelah mendapatkan restu yg begitu susah pada sultan, agar bisa pulang ke Jakarta, akhirnya sultan memberi bagas ijin. Dengan catatan bagas harus hidup dengan baik, bagas harus bahagia, bagas juga harus pulang mengunjungi ayah dan kakaknya.

Setelah berita kematian Ratu diumumkan diseluruh penjuru Jogja, sampai saat ini sultan dan gendhis sangat sibuk menerima tamu dari mana saja.

Tapi bagas tidak perduli,  dia hanya terus fokus pada istrinya, menjaga dan menemani setiap saat. Bagas semakin protektif dengan kesehatan istrinya. Alih alih, dokter selalu jadi sasaran amuk bagas. Karena sedikit saja anind meringik sakit = Neraka untuk sang dokter. Meskipun lemah, anind kerap memarahi bagas karena terlalu galak pada dokter.

Kalau sudah gitu, bagas jadi menyesal karena dulu tidak mengikuti permintaan kakaknya kuliah jurusan kedokteran, malah mengambil jurusan arsitek. Dia terus menggerutu sepanjang hari, dan hanya anindlah yg bisa menjadi pawangnya, ciuman panas selama 15 menit. Hingga terkadang perawat harus rela mata mereka ternoda, karena melihat pemandangan pangeran mereka bertindak asusila didepan umum.

Anind juga suka menjahili suaminya, lumayan kan, bunny bagasnya jadi penurut. Kesempatan. Meminta bagas menyuapinya, meminta bagas mengambilkan ini itu, meminta bagas menyanyikan lagu saat ia akan tidur. Semua dilakukan bagas NON TERIAK,  wahhh hidup anind sangat indah.

Tapi terkadang anind juga seperti kena boomerangnya sendiri. Saat bagas memaksa menyibininya salah satunya, saat hari hari pertama anind belum bisa ke kamar mandi sendiri, jadi terpaksa ia harus sibin.

Bagasnya seperti melakukan aksi balas dendam. Dia selalu mengunci pintu ruangan terlebih dulu, membuka baju khas rumah sakit yg digunakan anind. Dengan tangan kekarnya bagas memulai membersihkan tubuh istrinya yg hanya memakai celana dalam itu. Bagas terus mengelap perut anind dengan washlap, menyabuni dengan sangat lama di area dada.

" cari kesempatan kan mas pasti.... " saat bagas terus mengelus dada anind  dengan washlap yg ia beri sabun.

" fitnah loe, ini lagi bantuin loe sibin.."

" sibin dada doang? " anind senyum kecut.

" yaa sabar dong, yg bagian sini tuh harus bersih! Lagian nih, gue juga yg ngajarin loe kan, dulu waktu sibinin gue loe juga gini... Gue juga gak protes kan.. " bagas melakukan pembelaan.

Anind kicep. Pasrah lah dia. Sesuka hatimu lah masssss.....

Saat selesai menyibini anind, bagas mulai menyisiri rambut panjang istrinya, bagas menata rambut anind dan menguncirkannya. Tapi bukan bagas namanya kalau lihat leher anind ngganggur dia diam, tentu saja bagas menghabisi leher jenjang istrinya itu. Menciumi sampai puas, menandai sampai penuh. Anind berakhir malu, jika dokter atau suster sedang memeriksanya, karena tanda kissmark dilehernya tak pernah absen.

Dan saat anind sudah mulai bisa berdiri dan berjalan, tapi masih harus dipapah oleh bagas, dia sudah mulai mandi di kamar mandi. Tentu saja bagas seperti menang lotre, meskipun roberto sangat rindu dengan mommynya, tapi ia bisa menahannya sampai istrinya sembuh dulu. Setidaknya bagas bisa mandi bersama istrinya, dan menjahili istrinya hingga berteriak.

Bagas datang membuyarkan lamunan istrinya, yg sedari tadi duduk bersama Kanan Dan Kiri. Saat ini mereka sudah berada dibangsal bagas. Bersiap siap berpamitan pada Ayah dan kakaknya, meskipun kemarin juga sudah berpamitan, berakhir dengan mereka yg saling menangis. Rencana hari ini bagas akan membawa anind pulang ke Jakarta.

EGO - SomKook (COMPLETE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang