12

1.6K 108 166
                                    

Bagas duduk di depan tv bersama teman temannya. Malam minggu mereka absen dari balap, mereka justru nongkrong di kontrakan bagas. Mereka asik membahas balap, yg harusnya malam ini giliran Agus yg tanding.

Sedangkan anind masih sibuk dibelakang, membuatkan minuman dan makanan.

" Johan, loe mending ke dapur tuh bantuin anind.." vito

" ogahhh... "

" ngaku loe aja wadon loe, tapi kelakuan loe.... " jono.

" tapi gue bukan babu jonnnn..... " johana melakukan pembelaan.

" mancing loe ! Loe pikir anind babu.... " gimin.

Bagas hanya menatap tajam johan.

" udah sono... Tuh bantu angkat angkat minum.. " vito.

" kalian kenapa sih, sensi amat ama gua.... Huh..... " johan berdiri menuju dapur dengan ogah ogahan.

" kita gak sensi, elo'nya aja yg terlalu peka alias lenjeee..... " vito.

Johana berpaling mengibaskan rambutnya. Untung dia uda temenan lama sama mereka. Kalau tidak, udah diusir tuh sama bagas. Ia berdiri disebelah anind. Menatap anind dengan bibirnya yg menjap menjep khas cewek kalau lagi bete.

" kenapa mas Johan ? " anind bertanya sesopan mungkin.

" mas mes mas mes!!!!  Sekali lagi loe panggil gue MAS, gue bakal rebut bagas dari loe...... " johana melotot. Anind cukup kaget karena suara johan terdengar perkasa barusan. Tapi anind mencoba untuk tidak terpengaruh.

Anind mulai terbiasa dengan kehadiran teman suaminya ini, tidak seperti waktu diawal, dia ngeri dan juga takut dengan bagas yg tidak membelanya, terlebih dengan sari. Kalau saat ini mungkin anind lumayan bisa mengatasi ketakutannya pada johana dan sari, karena bagas sudah dipihaknya dan hubungan mereka membaik. Uhhhh, pipi anind memanas mengingat ciuman panas mereka kemarin.

" stres loe, cengar cengir sendiri... "

Anind tersadar, " ekhem, mba johana mau ngapain kesini? " jawab anind hati hati, takut ada yg ngamuk lagi.

" gue juga sebenernya ogah banget kesini, tapi lelaki lelaki tampan disana ngotot nyuruh gue bantuin eloo..... "

" trus? "

" yaudah, sekarang gue bantuin apa??? "

" tolong angkatin galon airnya ya, anind gak kuat soalnya... " anind menahan senyumnya.

" gak ada yg lebih manis gitu bantuinnya, huhhhh... " meskipun ogah ogahan, tapi tetep aja johana langsung kuat mengangkat galon itu.

" makasihh yaaa mbak.... "

" trus apalagi? "

" pasangin gas kompornya dong, anind gak bisa, belum pernah soalnya... "

Johana mendengus, " dasar manja.... "

Anind terkikik, tentu tidak diketahui johana.

" habis ini loe harus kasih tau gue, apa merk sampo loe sama perawatan dimana loe...... Rambut loe bagus, wangi.... " johana berkata dengan mrengut.

" anind bakal kasihin ke mbak deh shampo anind, anind beli waktu masih di Kanada.. "

" di Kanada?  Halu loe! " johana yg sudah memasangkan gas ke kompor, berdiri didepan anind dengan tangan dilipat ke dada.

" nggak Halu, anind emang sebelumnya kuliah di Kanada.." anind berjalan menuju toiletnya, mangambil sebotol besar shamponya.

Mata johana berbinar binar. Senyumnya langsung terbit cerah. Dia mengambil botol shampo itu dari tangan anind. Tapi anind juga langsung merebut kembali botol shampoo itu.

EGO - SomKook (COMPLETE )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang