❝ Markonah - Jakariya ❞

81 6 1
                                    

Jangan lupa vote dan comment, terimakasih.

🌋🌋🌋

Alka sedari tadi hanya diam sambil mengaduk es teh manisnya, paket ayam goreng yang sebelumnya dipesankan untuk cowok itupun belum dimakan sama sekali, Anita sampai terheran-heran karena Alka jarang terlihat seperti ini.

Sepertinya mood Alka sedang tidak baik-baik saja.

Anita yang lelah akhirnya membuka suara. "Gamau dimakan?"

Alka menatap sekilas lalu menjauhkan piring, dia benar-benar tidak ingin makan. Mood baik nya pun sudah hilang entah kemana. "Kita pulang aja."

Anita hanya bisa mengangguk dan mengikuti langkah kaki cowok di depan nya itu, sebenarnya banyak pertanyaan yang hinggap di benak Anita. Tapi mungkin lebih baik dia diam, toh Alka juga akan cerita kalau sudah siap.

Setelah memastikan Anita duduk dibelakang barulah Alka mengendarai motornya. Membiarkan emosi cowok itu bercampur dengan angin dan menjadi satu. Tanpa disadari dia membawa motornya dengan kecepatan kencang, membuat Anita menutup matanya dan melingkarkan tangannya di perut Alka.

Alka mengumpat didalam hati, dia tidak menyangka kalau apa yang baru saja dia lihat tadi cukup membuat nya kecewa.

"ALKA KAMU KENAPA SIH?! PELAN-PELAN AJA BAWA MOTORNYA, AKU TAKUT." Teriak Anita dari belakang.

Menyadari ketakutan sahabatnya itu, Alka mengurai kecepatan laju motornya dan mengusap tangan Anita. "Maaf,"

"Kalo kamu ada masalah, kamu bisa cerita Al."

"Gue gakpapa. Langsung balik ke rumah lo aja ya?"

Anita tidak mengeluarkan suara dia hanya menganggukan kepalanya dan membiarkan Alka berpikir tentang kejadian tadi.

15 menit kemudian motor yang dikendarai oleh Alka akhirnya sampai didepan pagar rumah Anita, setelah berpamitan dan mengucapkan terima kasih barulah Anita masuk ke dalam rumah.

Sepi. Tidak ada orang dirumah, tadi siang indah baru mengabari kalau dirinya harus menjenguk kerabatnya yang sedang sakit. Sekarang hanya ada Anita di dalam rumah sederhana namun penuh cinta itu.

Anita mengunci pintu dan duduk di sofa ruang tv, dia malas kalau harus ke kamar. Lebih baik duduk disini dan menonton televisi.

Ting!

Kak Agasa : Udah sampe rumah?

Anita Nila : Baru aja sampe, lagi duduk di depan tv. kenapa?

Kak Agasa : Nanti malem bisa keluar?

Anita Nila : Bisa kak.

Kak Agasa : Yaudah, malem jam 7 gue sampe sana.

Anita Nila : Mau kemana?

Read.

Anita mengendus kesal bersamaan dengan dia yang mematikan televisi. Anita berdiri lalu berjalan dengan ogah-ogahan menuju kamar nya.

Jam masih menunjukan pukul 17.30 masih ada sedikit waktu untuk Anita bermalas-malasan sebelum siap-siap pergi bersama Agasa.

Anita menutup pintu kamar, melempar tas secara asal ke atas kasur dan mencolokan cas-an ke handphone. Setelah itu dia membuka bajunya dan mulai mandi.

Sepuluh menit kemudian Anita sudah selesai mandi dan memakai pakaian rumahan, sambil menunggu adzan berkumandang dia membuka laptop dan mulai melanjutkan cerita yang sudah dia tulis beberapa bulan lalu.

AGASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang