❝ Cafe ❞

131 11 1
                                    

Jangan lupa vote dan comment, terimakasih.

🌋🌋🌋

Alarm berbunyi nyaring membuat tangan Agasa langsung terulur dan mematikan alarm handphone nya. Dia duduk lalu mengucek mata, kepalanya pusing karena tadi dia tidur tidak terlalu lama.

Tanpa mengulur waktu lagi, Agasa berdiri lalu masuk ke kamar mandi. Dia mengambil air wudhu lalu sholat maghrib, setelah selesai melakukan kewajibannya sebagai manusia, Agasa mengganti pakaiannya.

Kali ini dia akan keluar dengan menggunakan kaos polos berwarna hitam dan jeans hitam yang sobek di bagian lutut, lalu tidak lupa sepatu biru dongkernya.

Agasa memasukan dompet kedalam saku celana, lalu mengambil handphone yang ada di nakas. Dia hanya membawa dua barang itu, tidak mau ribet.

Agasa keluar dari kamar lalu memghampiri Mamanya yang sedang menemani Nana menggambar.

"Ma, Agasa keluar sebentar ya?" Kata Agasa meminta izin sambil duduk di sebelah Nana.

"Mau kemana?"

"Mau ketemu sama adik kelas."

Nina menyipitkan mata lalu menatap intens Agasa. "Pacar kamu?"

"Mama ngaco nih, udah ya aku mau berangkat. Assalamualaikum." Agasa menyalami tangan Nina lalu mencium pipi Nana, setelah itu dia ngacir keluar rumah dan masuk ke dalam mobil Rubicon nya.

"Mang, Agasa mau keluar." Mang Ujang yang sedang meminum kopi langsung mengelap mulutnya dan berdiri, lalu dia membuka pagar.

Agasa masuk ke dalam mobil lalu menjalankan mobilnya keluar dari dalam rumah, sebenarnya dia malas jika harus berurusan dengan Alexa. Apalagi mereka berdua bertemu di Cafe dekat sekolah, takut ada yang melihat lalu salah paham dan menyebarkan berita hoax.

Agasa membiarkan handphone nya yang bergetar di saku celana, paling juga notifikasi Instagram nya. Kerjaan Karin yang selalu nge-tag dia di vidio-vidio receh.

Tidak membutuhkan waktu lama akhirnya Agasa sampai di Cafe yang sudah dia tentukan tadi pagi, Agasa keluar dari dalam mobil dan masuk ke dalam Cafe.

"Atas nama siapa, Mas?" Seorang pelayan dengan note kecil ditangan nya datang menghampiri Agasa.

"Alexa." Jawab Agasa.

Pelayan tersebut langsung melihat note kecil yang ternyata nama-nama pengunjung Cafe. "Atas nama Alexa, meja nomor dua puluh lima."

Agasa tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih, setelah itu dia langsung mengambil langkah seribu dan menemui Alexa.

Kali ini cewek itu memakai baju dress berwarna hitam, padahal hanya makan malam bersama Agasa, tapi kenapa harus pakai baju itu?

Agasa duduk di hadapan Alexa, dia mengangkat tangan nya dan memesan makanan untuk dirinya dan Alexa.

Tidak ada yang mau membuka suara, bahkan Agasa terlihat sibuk dengan handphone nya. Membalas pesan Karin yang daritadi bawel menanyakan dirinya ada dimana.

Sedangkan Alexa meluncurkan aksinya yaitu mengambil foto Agasa lalu memasukkan nya kedalam Snapgram pasti nanti DM nya akan penuh karena Alexa berhasil makan malam dengan Agasa.

Tidak lama setelah itu pesanan mereka datang, setelah itu Agasa dan Alexa sibuk makan.

30 menit kemudian Alexa menepuk-nepuk perut nya karena kekenyangan, sumpah tadi porsi nya banyak banget.

Sedangkan Agasa terlihat tenang, dia juga kekenyangan tapi tidak se-lebay Alexa.

Handphone Agasa bergetar lalu cowok itu menatap handphone nya lagi, ternyata Karin menelfon. Tapi tumben, biasanya cewek itu tidak akan menelfon jika tidak penting atau genting.

Agasa berdiri. "Gue angkat telfon dulu." Katanya, meminta izin kepada Alexa.

Alexa mengangguk kaku, mulutnya nganga karena tidak percaya jika tadi Agasa sedang meminta izin kepada dirinya. "I-iya Kak."

Agasa berjalan agak menjauh dari meja mereka berdua, takut nanti Alexa mendengar obrolan pribadi Agasa dengan Karin.

"Kenapa?"

"Lo dimana?"

"Lagi makan sama Alexa, kenapa sih?"

"Tadi gue nanya Anita, dia udah makan atau belum. Terus kata dia, dia belum makan apa-apa, terakhir cuma makan mie ayam. To-"

"Langsung ke inti, apa?"

"Eung... Beliin dia pecel lele ya? Pleaseeee..."

"Oke."

Agasa langsung mematikan sambungan telfon secara sepihak lalu kembali melangkahkan kakinya menuju meja dengan nomor dua puluh lima.

"Gue duluan, semua udah gue bayar. Lo hati-hati pulangnya." Agasa tidak menunggu jawaban dari Alexa, dia langsung berjalan menuju kasir untuk membayar pesanan mereka.

Setelah itu dia keluar dari Cafe dan masuk ke dalam mobilnya, Agasa tidak pernah bisa menolak permintaan Karin, termasuk permintaan nya kali ini.

Dengan sedikit keterpaksaan Agasa mencari pecel lele dan menyempatkan diri untuk mampir ke rumah Anita.

🌋🌋🌋

📌 17/1/20

AGASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang