❝ Bersama Karin ❞

79 3 0
                                    

Jangan lupa vote dan comment, terimakasih.

🌋🌋🌋

Kantin semakin ramai, banyak suara-suara tidak sabar yang berteriak memesan makanan. Mungkin selama jam pelajaran cacing-cacing di dalam perut sudah mengadakan demo besar-besaran agar diberi asupan gizi.

Kali ini Anita hanya duduk berdua bersama Karin. Tadi katanya Agasa, Liam dan Akbar diberi kepercayaan untuk mencari lokasi kamping yang akan dilaksanakan lusa besok.

Sebenarnya hanya Agasa dan Liam saja yang diberi perintah tapi Akbar mengancam dia akan marah dan mogok makan selama satu minggu jika tidak diajak, ngambeknya Akbar itu lebih parah daripada ngambeknya Karin.

"Lo ikut camp?" Karin membuka suara.

Anita menganggukan kepala. "Itu kan kegiatan khusus kelas sebelas, masa iya aku enggak ikut."

Karin menyimpan satu jari telunjuknya di dagu, dia seperti sedang berpikir dan menyusun rencana. "Gue kaya nya bisa ikut,"

Anita menyatukan alisnya bingung. "Tapikan Kak Karin bukan anggota Osis."

"Gue bisa minta ke Agasa."

Kenapa Anita tidak ingat kalau Agasa akan menuruti semua permintaan cewek yang sedang duduk dihadapan nya ini, sekejap dia merasa iri dengan Karin. Mengapa kehidupan Kakak kelas nya ini bisa semulus jalan tol dan berbeda jauh dengan nya.

"Coba kali-kali lo minta sesuatu ke Agasa atau Akbar, pasti bakal dikabulin juga." Karin seperti bisa membaca pikiran Anita.

"Maksudnya?"

"Lupain aja. Btw, bener besok libur?" Tanya Karin, mengubah jalur obrolan.

Anita mengangguk setuju sambil menegakkan badan nya, se-semangat itu menyambut libur walaupun hanya satu hari. "Iya Kak bener, katanya buat nyiapin kamping."

Karin sempat menimbang-nimbang sebentar. "Besok kan pasti Agasa sama Akbar masih ngurusin kamping, gimana kalo kita ke Mall terus belanja. Gue boleh nginep dirumah lo?"

Senyum Anita langsung merekah dan tanpa ragu sedikitpun dia menganggukan kepala, akibat senyumannya yang terlalu lebar matanya jadi menyipit. "Boleh banget Kak, pulang sekolah langsung ke rumah aku atau nanti malem?"

"Gue pulang dulu deh, ngambil barang-barang tempur sama pakaian ganti sekalian buat ikut kamping nanti."

"Aku tunggu di rumah ya Kak!"

🌋🌋🌋

Karin dan Anita duduk berhadapan di atas kasur, Karin meminta Anita agar menguncir rambutnya dan mencuci muka terlebih dahulu sebelum mulai maskeran.

Karin mulai mengoleskan masker di wajah mulus milik Anita. "Tadi yang dibawah itu pacarnya Bang Angga?"

Sambil menutup mata Anita menjawab. "Bukan, itu temen nya Abang. Setahu aku sih Abang belum punya pacar,"

Karin menganggukan kepala. Kali ini dia yang menutup mata sambil menunggu Anita mengoleskan masker diwajahnya. "Ganteng juga sih lumayan."

Anita bergidik ngeri. "Amit-amit. Aku rasa Kakak harus periksa mata."

AGASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang