Sinar matahari menembus tirai tipis berwarna putih. Perlahan lelaki alias Park Jimin itu membuka matanya. Ini pertama kali dia mendapatkan waktu tidur yang sangat banyak. Biasanya Jimin akan tidur ketika proses pembelajaran selesai. Anak-anak zaman sekarang memang seperti itu, diperbudak oleh nilai demi mencapai nilai yang bagus.
Jimin sadar, alat infus sudah melekat di tangan mungilnya. Ia sudah mengenakan seragam pasien rumah sakit. Hal pertama yang mengunci pandangannya adalah sosok figur pucat itu, yang duduk diam sambil membaca buku tebal berjudul Lost Soul.
Fix, figur pucat tersebut adalah hantu gentayangan--
"Ugh berhenti menatapku seakan-akan kau menangkap basah hantu, Jimin ssi."
Dia tau namanya?
Jimin dengan pandangan mencurigakan kini bertanya, "B-Bagaimana kamu bisa tau namaku?"
"Perawat meminta identisas mu. Terpaksa aku harus lihat kartu nama mu," hela nafasnya, namun pandangannya tidak lepas dari bukunya. Yang berarti dia tidak tertarik untuk berbicara dengan Jimin.
"A-Ah.."
Kalau dipikir-pikir. Figur dewasa alias si pucat itu menunggunya hingga semalaman. Jimin tidak lupa dengan sweater hitam yang dikenakannya. Ternyata dia belum pulang ke rumahnya, Jimin mengerjapkan mata, ini pertama kalinya orang asing menunggu Jimin. Apa alasannya?
"K-Kamu tidak pulang?" tanya Jimin, kali ini ia mendongak, tatapannya mengunci Jimin, seakan-akan suara pendingin ruangan pun tidak begitu menganggunya.
"Aku wali mu sekarang," pernyataan tersebut mengejutkan Jimin, "aku membawamu kesini. Berarti aku juga harus bertanggung jawab untuk menjagamu sampai sembuh."
Ia kemudian berdiri, lalu mengenakan mantel hitamnya, "Aku harus kerja. Jangan merepotkanku."
Jawaban yang Jimin keluarkan hanyalah anggukan kecil. Lucu di pandangan figur pucat itu. Si pucat tiba-tiba tersenyum kecil--
Jutaan panah menusuk Jimin sekarang. Seakan-akan senyuman hangat itu tiba-tiba datang seperti jump scare atau apapun jenis adegan mengejutkan di film horror. Namun Jimin sampai terdiam, bola matanya membulat sepenuhnya.
"Aku Min Yoongi," ia memperkenalkan diri secara singkat, lalu pergi keluar meninggalkan Jimin membeku di kasurnya.
...
Dear Diary
Aku tau namanya.
Aku nau namanya!!
Namanya Min Yoongi.
Dia memiliki rambut cokelat kehitaman, mata yang sipit namun menyeramkan, pipi gummy. Aku yakin jika dia tersenyum ia mungkin sangat manis. Sayang dia sangat dingin dan jutek. Omongannya sedikit kasar menurutku.
Hawa dominannya itu memang sangat mendominasi, aku bahkan menciut merasakannya.
Dia mengaku sebagai wali ku untuk bertanggung jawab mengurus administrasi kesehatanku.
Sungguh lelaki gantlemen
Aku bahkan melihat senyumannya, senyuman kecil yang samar-samar. Dan hanya aku yang melihatnya.
Aku ingin melihat senyuman itu lagi.
Menenangkanku.
-Jimin
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Diary 「Yoonmin」
FanfictionDear Diary : Lagi-Lagi aku membohonginya. Dan membohongi diriku sendiri -Jimin- Semua narasi disini berdasarkan sudut pandang Jimin. (COMPLETED)