"Gue anterin ke kerja Lo dulu?" Tanya Kevin yang baru melihat leta.
"Iya, kek biasa!" Kata leta sambil memakai helm yang di bawa kevin.
"Okeee"
Leta dan kevin pun pergi meninggalkan sekolahannya menuju tempat kerja leta.
Entah ini kebetulan atau apa, saat mereka sampai di Cafee tersebut, mereka berpapasan dengan Surya.
Kevin yang melihat Surya pun lantas ikut turun dari motor nya, dan membantu leta membuka helm miliknya.
Surya yang melihat pemandangan seperti itu pun hanya bisa mematung, dan tersenyum kecut.
Disisi lain, leta yang melihat Kevin mencoba membantu nya melepaskan helm tersebut merasakan sesuatu yang berbeda di dalam dirinya."Aduh, makasih yah Vin" kata leta sambil tersenyum kikuk.
"Iya let" balas Kevin sambil tersenyum manis terhadap leta.
"Loh ada Surya Disini? Kok gw gak nyadar ya?" Tanya leta sambil menatap bingung kepada Surya yang hanya menampilkan wajah datarnya.
"Baru sampe" kata Surya lalu masuk ke dalam Cafee, meninggalkan Kevin dan leta yang masih berada di luar Cafee.
Leta yang melihat kelakuan surya pun hanya bisa geleng geleng kepala. "Yaudah, gw masuk dulu, nanti kalau udah pulang gw cht!"
"Iyaa, semangat kerjanya leta!" Kata Kevin sambil tersenyum kepada leta.
"Iya, Lo hati hati!" Balas leta lalu masuk kedalam Cafee.
Sebentar lagi, apa yang Lo mau Bakal tercapai sayang. Batin Kevin sambil menatap leta yang telah masuk ke dalam Cafee.
"Lo kenapa Sur? Muka Lo kusut amat?" Tanya leta saat melihat Surya yang tengah melamun.
"Woy! Surya!" Teriak leta tepat di telinga surya.
"Iya let kenapa?" Tanya Surya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Kenapa muka Lo tadi kusut banget Sur?" Tanya leta sambil menaruh tasnya.
"GaPapa" balas Surya lalu pergi dari hadapan leta.
Tumben tuh anak gitu? Biasanya juga bawel, aneh.
Batin leta yang melihat Surya pergi."Let, kamu anterin ini ke meja nomor 3 yah, gw mau ke toilet dulu!" Kata mbak dini, lalu pergi ke kamar mandi.
Aku yang melihat kelakuan mbak dini pun hanya bisa menggeleng geleng kan kepala.
"Ini pak, Bu, kak, pesanannya. Selamat dinikmati" kata leta sambil menaruh nampan yang berisi makanan mereka.
"Loh leta?" Tanya Tasya kaget.
"Loh Tasya?" Balas Leta yang sama kaget melihat Tasya.
"Kamu kerja disini let?" Tanya Tasya.
"Iya sya" balas leta sambil tersenyum tipis.
Sedangkan ibu, dan bapak tersebut melihat anaknya tengah berbincang bincang pun hanya bisa terdiam.
"Anak itu, kenapa persis sekali dengan putri kita dulu yang hilang mah?" Bisik ayah Tasya kepada ibu Tasya.
"Eh iya yah, jangan jangan-"
"Syuttt kita lihat aja nanti gimana mah!"
"Mama sama papa ngapain bisik bisik gitu?" Tanya Tasya yang sudah tidak berbicara lagi dengan leta, karena leta pergi, dan melanjutkan pekerjaan nya.
Mama Tasya, dan papa Tasya pun gelagapan. Karena tercyduk oleh anaknya.
"Ga ngapa ngapain ko sayang" balas ayah Tasya sambil mengelus rambut Tasya dan berusaha menutupi kegugupannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alleta [ END ]
Teen Fiction[ S E L E S A I ] Tahap Revisi. ••√√•• Aku memanglah bukan gadis yang sempurna, dan bukan juga gadis yang selalu bahagia. Inilah aku, Alleta Putri Talita. Seorang gadis malang yang ditinggal orang tuanya. Sampai ia beranjak dewasa, dan mulai mengert...