•Alleta23•

249 24 0
                                    


"Dok, Pacar saya baik-baik aja kan?" Tanya kak Alvin saat melihat dokter yang menangani leta keluar.

Pak dokter itu pun menghela nafas. "Kamu ikut ke ruangan saya!" Kata dokter itu lalu pergi mendahului Alvin.

Alvin pun mengikuti nya.
"Kamu duduk ya," kata dokter itu ramah.

"Iya. Pacar saya nggak papa kan?"

"Maaf, kondisi pacar anda sekarang ini................"

••••••

"Kondisinya pacar anda sekarang ini, memburuk. Dia telah mengidap penyakit leukemia stadium 1. Mungkin dia sering Demam, menggigil, lalu kecapean, dan berat badannya menurun. Tetapi dia tidak pernah bilang kepada anda," kata pak dokter itu.

Alvin pun terkejut.
Leukimia?

"Kami menyarankan bahwa pacar anda ini harus di opname dulu selama 2 atau 3 hari nanti."

"Baik dok," balas Alvin cepat.

"Dan sekarang, anda bisa menjenguk nya. Untuk biaya perawatan, anda bisa membayar ke administrasi yang berada di sebelah ruangan milik pacar anda," kata pak dokter itu.

"Oh iya dok. Saya permisi dulu," pamit Alvin sambil berdiri lalu keluar dari ruangan pak dokter itu.

"Kak Alvin, leta sakit apa?" Tanya leta lirih saat melihat Alvin memasuki ruang inapnya.

"Kamu jangan marah ya kalau aku bilang sama kamu,"

"Iya,"

"Kamu jangan nangis oke? Kamu jangan sedih,"

"Iya kak Alvin," balas leta malas.

"Kamu terkena penyakit leukimia stadium 1 let," kata Alvin sambil duduk di kursi dekat brankar leta dan menggenggam tangan leta.

"L-leukimia?" Tanya leta dengan suara serak.

"Iya let. Kamu yang sabar ya," kata Alvin sambil mengusap bahu leta yang kini bergetar.

"K-kenapa kak? Kenapa harus aku yang kena penyakit leukimia?" Tanya leta sambil menangis sesenggukan.

"Kenapa kak? Kenapa? Sekarang leta udah nggak punya apa-apa lagi, dan sekarang leta tinggal tunggu saja kapan leta mati," lanjut leta sambil memukul-mukul dadanya dan menangis sesenggukan.

Alvin yang melihat leta seperti itu pun ikut sedih, dan segera memeluk leta erat.

"kamu nggak boleh bilang kayak gitu leta. Tuhan memberi kita musibah pasti ada hikmah di dalamnya, Mungkin ini ujian buat kamu. Yang sabar ya," kata kak Alvin sambil menyemangati leta.

Leta pun terus menangis di pelukan kak Alvin.
"T-tapi, kakak janji jangan bilang siapa siapa ya?" Pinta leta sembari mengusap air matanya.

Kak Alvin pun terkejut mendengar permintaan leta.
"Loh, kenapa let? Kamu ga khawatir sama keluarga kamu?"

"K-keluargaku udah gaada kak," balas leta pelan.

"Kakak minta maaf let,"

"Iya kak gapapa," balas leta sambil berusaha tersenyum.

•••••

"Selamat pagi leta," sapa kak Alvin saat memasuki ruang inap leta.

Alleta [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang