Alleta 13

194 25 0
                                    

Part ini, cerita tentang hidup leta dari awal mulai akhir yaa:) wal awwal wal akhir:)

•••••••

"Hai letaa" sapa Tasya saat baru sampai di taman, di ikuti Rasya, yang berada di belakang nya.

Rasya? Ngapain dia ikut? Batin leta.

"Juga sya" balas leta sambil tersenyum.

"Aku telat ya let? Hehehe maaf ya, Rasya sih tadi mandinya lamaaa banget" kata Tasya sedih.

Rasya pun melotot mendengar ucapan Tasya.

"Apaan sih Lo? Nama gw di bawa bawa?!" kata Rasya ketua sambil menatap Tasya tajam.

"Lah kan emang bener, kamu aja yang mandinya lama!" Balas Tasya.

"Lihat aja Lo nanti di rumah sya" gumam Rasya kesal, yang masih di dengar oleh Tasya.

"Yaudah kita lihat nanti, wlekk" balas Tasya sambil menjulurkan lidahnya.

"Ish" gumam Rasya kesal dengan tingkah laku Tasya.

"Jadi cerita ga nih?" Kata leta, yang membuat si kembar itu terdiam.

"Lah kok diem?" Tanya leta dengan tampang sok polosnya.

"LETAAAA!" Teriak Tasya kesal.

"Iya iya sya"

"Nah, buruan!"

"Iya iya, Aku Inginn kau ada di sinii~"

"Letaa kamu kok malah nyanyi"

"Iya iya ngga kok, kali ini serius!" Kata leta sambil mengambil posisi duduk yang nyaman.

"Gw. Alleta Putri Talita, anak dari Rachel Amanda, dan Satria Sanjaya. Mereka itu bunda gue, ayah gw, malaikat gw. Dulu, gw itu anaknya yang periang, humoris, hangat sama semua orang. Tapi sekarang, sekarang gw berubah menjadi leta yang dingin bukan? Gw ngerubah sikap kayak gini, bukan tanpa alasan. Gw punya alasan nya kok. Pertama, gw berubah jadi pendiem dan dingin itu semenjak gw di tinggal orang tua gw. Di masa yang sulit itu, gw mati matian buat hidup di dunia ini!" Kata leta sambil menghela nafas panjang.

"Saudara Lo?" Tanya rasya.

Leta pun menoleh menatap rasya.

"Saudara gw, mereka ga peduli sama gw. Jangankan peduli, untuk sekedar nanyain kabar gw aja mana mau mereka. Cuma satu, bibi gw, sama pakde gw. Cuma mereka doang yang peduli sama gw. Gw bersyukur masih ada mereka"

"Yang kedua alasan gw ngerubah sikap gw. Dulu, gw punya 2 sahabat, namanya Chika sama Rara. Nama yang indah bukan? Tapi tidak se indah persahabatan kita. Sahabat gw, orang yang udah gw anggap kakak gw, keluarga gw. Tapi apa? Dia malah percaya sama omongan orang lain, dan nuduh gw. Lo tau kenapa dia nuduh gw begitu?" Tanya leta sambil menatap Tasya, dan Rasya berganti an.

"Engga" jawab mereka.

"Mereka nuduh gw main di belakang sama pacarnya. Lucu ga sih? Padahal jelas jelas mereka tau, kalau gw Deket sama pacarnya juga karena kita itu di pilih buat olimpiade fisika. Jadi kita selalu belajar bareng. Cemburu? Gapapa asal jangan berlebihan! Persahabatan yang udah kita buat dari awal SMP kini hancur, hanya karena seorang lelaki, yang sama sekali tidak berarti. Lucu banget kan?"

"Makanya sejak itu, gw mutusin untuk jadi orang yang dingin, tertutup, dan tidak perduli" kata leta sambil menghela nafas panjang setelah menjelaskan semuanya. Hmmm bukan semuanya sih, hanya setengah nya.

"Kasian banget kamu Let" kata Tasya dengan mata yang berkaca kaca, setelah mendengar kan cerita leta.

"Apasih Lo sya, alay banget! Gapapa kali, gw udah biasa aja kok!" Kata leta sambil memeluk Tasya.

Tasya pun langsung saja membalas pelukan Tasya dan mengeratkan pelukan nya.

"Yang sabar ya kamu let, aku tau kok kamu itu wanita yang kuat. Strong Girl!" Kata Tasya sambil tersenyum seraya melepaskan pelukannya.

"Makasih sya. Makasih udah mau dengerin curhatan gw, yang udah lama gw Pendam" kata leta sambil menatap Tasya dan Rasya berganti an.

Yang di balas senyuman oleh mereka.

"Kalau boleh tau, nama ayah Lo sama ibu Lo siapa?" Tanya leta.

"Mama Rania, papaku Papa Devan"

Leta yang mendengar nama tersebut pun mendadak terdiam. Seperti nya dia kenal nama itu, tapi....

"Ooooo gitu" kata leta sambil mengangguk ngangguk kan kepalanya.

"Tanggal lahir?" Tanya rasya tiba tiba.

"Hmmm 26 Juli 2003" kata leta.

"26 Juli 2003?" Kata Tasya dan Rasya secara bersamaan.

"Eh iya, kenapa emangnya?" Tanya leta sambil menatap mereka berdua heran.

Rasya dan Tasya pun saling memandang kemudian menganggukkan kepalanya.
Leta yang melihat perilaku mereka pun hanya diam, tidak mengerti apa yang mereka lakukan.

"Gapapa kok let! Aku pulang dulu yah, udah mau malam gini" kata Tasya sambil bangkit dari duduknya diikuti Rasya.

"Iya"

"Eeh bentar let" tiba tiba Tasya menghentikan langkahnya.

"Kenapa?"

"Bareng!" Kata Rasya tiba tiba lalu pergi meninggalkan leta dan Tasya.

"Hah?"

"Itu, pulang bareng aja. Biar sekalian hehehe" kata Tasya sambil menarik tangan leta untuk mengikuti nya.

•••••••

Gajee? Wkwkwkwk Mon Maap:)

Vote And Komennn!!

TBC.

Alleta [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang