Alleta 14

204 23 1
                                    

HAPPY READING❤️
VOTE AND KOMENNNN!
Ga maksa sih hehehe:)

•••••

"Mamah, Tasya pulang!" Teriak Tasya saat memasuki rumahnya. Diikuti Rasya di belakang nya.

"Ucap salam dulu sayang!" Kata mama Tasya sambil membawa cemilan di tangannya.

"Assalamualaikum mamah" kata Tasya dan Rasya, sambil mencium tangan mamanya.

"Waalaikumsalam, gimana sya? Berhasil?" Tanya mamanya.

"Berhasil kok mah, udah Rasya rekam tadi!" Kata Rasya sambil duduk di dekat mamanya.

"Sini, mamah mau denger dia cerita ke kamu itu gimana"
Kata mamanya sambil menyahut hp Rasya.

(Ini langsung gw singkat aja oke? Kalau mau tau lagi cek part 13 aja! Paham kan? Oke deh sipp)

"Tanggal lahir?"

"Hmmm, 26 Juli 2003"

"26 Juli 2003?"

"Iya, kenapa?"

"Eh, gapapa kok let"

"Itu kamu nak? Benar kamu? Kamu baik baik aja kan di sana? Bunda harap itu memang kamu, Marisha" batin mama duoSya.

"Mah? Mamah? Halloo" ucap Tasya sambil melambai lambaikan tangan nya di depan wajah mamanya, yang masih terbengong.

"Eh, iya sya" kata mama nya sambil menatap Tasya.

"Mamah kenapa bengong?" Tanya Tasya.

"Ah, ngga kenapa kenapa kok sayang" kata mamanya.

"Mamah ke kamar dulu ya sayang!" Kata mamanya, lalu pergi ke kamarnya.

"Sya, kamu ngerasa aneh gak sih sama perilaku mamah akhir akhir ini?" Tanya Tasya sambil menatap rasya.

"Iyah" kata Rasya singkat.

•••••

"Opa aku menemukan dia"

"Dia? Dia siapa?" Tanya lelaki tua tersebut.

"Dia, cucu opa yang hilang beberapa tahun yang lalu!"

"Kamu serius?" Tanya lelaki tersebut dengan nada tinggi.

"Iya opa"

"Sebelum kamu mengetahui nya, opa lebih dulu tahu dia berada di mana Rania!"

••••••

Alleta POV

Malam ini, hujan deras mengguyur Jakarta.
Aku terdiam di jendela sambil memandangi hujan.
Aku suka hujan. Tetapi itu dulu, Bukan sekarang.
Sekarang dan Dulu itu berbeda.

Dulu, saat hujan hujan begini, aku selalu menonton tv bersama bunda dan ayah, sambil minum teh, dan berbincang bincang.

Tapi sekarang? Ah sudahlah.
Itu semua hanya dulu! Ingat leta!

Drt.... Drt....

Handphone ku berbunyi, menandakan ada seseorang yang menelfon ku, dengan malas ku angkat telefon tersebut, tanpa ku lihat nama penelfon nya.

"Maaf anda salah sambung!" Kata gw ketus sambil mematikan telefon itu.

Drt... Drt...

"Siapa sih malam malam begini nelfon nelfon? Gatau apa orang lagi enak enakan juga di ganggu Mulu!" Gumam leta.

"UDAH GW BILANGIN LO SALAH SAMBUNG!" Teriak leta.

"Leta, apa bapak ini salah sambung ya?" Tanya orang tersebut dengan nada yang halus.

Bentar bentar, memangnya dia siapa?
"Mampus gw! Pak Bambang, guru killer di sekolahan gw! Haduh siap siap besok kalau sekolah dah gw!" Gumam leta, sambil melihat nama pak Bambang yang tertera di layar handphone nya.

"Eh bapak, iya pak ada apa?"

"Besok, kamu temui bapak di ruang bapak! Kalau sampai kamu telat! Bapak suruh kamu lari keliling lapangan 20 kali!" Kata pak Bambang dengan suara yang lantang. Lalu mematikan telefon secara pihak.

"Aish bapak ini!" Kata gw kesal sambil melempar handphone gw ke tempat tidur.

••••

Author POV

"Panggilan untuk Ananda Alleta Putri Talita kelas X1 IPA 2 segera ke ruang guru sekarang juga!"

"Leta,kamu dipanggil tuh. Kamu kesana gih!" Kata Tasya.

"Oke"

Setelah berpamitan pada guru yang mengajar di kelasnya leta pun berjalan menuju ruang guru.

Tok.... Tok.....

"Masuk!"

"Kamu ikut saya!" Kata pak Bambang.

"Saya minta data diri kamu, sama helai rambut kamu!" Kata pak Bambang.

"Ha? Mau ngapain pak?" Tanya leta heran.

"Udah buruan!" Kata pak Bambang sambil mendesak leta.

"Eh iya pak, nanti saya antar. Saya pamit dulu pak!" Kata leta lalu pergi dari hadapan pak Bambang.

"Pak Bambang itu ngapain coba? Pake minta data diri gw, sama rambut gw? Jangan jangan gw mau di santet? Aaa apasih gw mikir apa iniii?" Batin leta dalam hati.

"Sudah selesai leta?" Tanya Bu Sarah.

"Sudah, Bu. Kalau boleh minta tolong nanti kirim data diri saya ke pak Bambang Bu" kata leta.

"Oh iya, nanti ibu kirim ke pak bambang, yasudah kamu duduk di bangku kamu"

"Kamu dari mana let?" Tanya Tasya.

"Dari ruangannya pak Bambang sya"

"Oooo gitu"

Setelah itu, kami pun fokus dengan yang di jelaskan Bu Sarah.

•••••••

Alleta [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang