Hari ini, sekolah tengah ramai karena banyak siswa maupun siswi uang mengucapkan 'selamat ulang tahun' kepada Tasya dan juga Rasya.
Leta? Leta masih stay di rumahnya, hari ini dia tidak masuk sekolah karena malas. Iya malas:)"Lebih baik gw buat kado untuk Rasya dan Tasya sekarang aja deh," kata Leta sambil mengambil sebuah kardus, dan juga foto-foto Tasya dan Rasya yang dia ambil secara diam-diam.
"Waktu kecil, muka Tasya kok lumayan sama kayak muka gw ya?" Gumam Leta saat melihat foto baby Tasya.
"Mukanya Rasya juga sama, jangan-jangan," gumam Leta tidak percaya.
"Oh no! Ini tidak benar, jangan negatif thinking leta!" Gumam Leta sambil memukul kepalanya.
Dengan hati-hati, Leta memasukkan foto-foto Tasya dan Rasya ke dalam kardus.
"Maaf sya kalau gw cuma ngasih ini ke lo, karena gw lagi gapunya uang. Lo tau kan gw ini kayak gimana?" Gumam Leta sambil menatap foto Tasya yang sedang tersenyum.
Drt... Drt...
Handphone Leta berdering, Leta pun mengambil handphone nya, dan mengangkat telefon itu.
[Halo, ini siapa?] Tanya Leta.
[Ini saya, kakek kamu!] Kata orang itu yang mengaku-ngaku sebagai kakek Leta.
Leta pun terkejut melihat ucapan kakek itu.
[Kakek siapa? Leta ngga kenal sama Kakek,] balas leta dengan takut.[Saya memang kakek kamu, tapi sayang.... kamu tidak mengenal saya,] balas kakek itu dengan nada sedih.
[Leta ngga kenal sama kakek!] Kata Leta.
[Kita lihat nanti malam aja Leta. Cepat kembali, kakek rindu kamu!] Kata kakek itu lalu menutup telefon nya.
"Kakek? Perasaan aku tidak mengenal kakek itu deh," gumam leta.
"Udah ah, lebih baik aku selesaikan ini sekarang juga. Biar nanti malam udah selesai," kata Leta lalu melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.
••√••
Sedangkan disisi lain.
"Nanti malam datang ya teman-teman, di pesta ulang tahun aku sama Rasya, jam 9 malam. Okee?!" Kata Tasya sambil membagi undangan kepada teman-teman nya.
"Iyaaa," balas mereka dengan serempak.
Tasya pun tersenyum melihat respon mereka.
"Bang, Leta udah di kasih tau kan?" Bisik Tasya kepada Rasya yang berada di sampingnya."Belum," balas Rasya singkat.
"Lah kok belum? Ih Abang mah!" Kesal Tasya lalu pergi meninggalkan Rasya yang masih berada di kelasnya.
"Leta, nanti jam 9 ya, saya akan jemput kamu!"
Send.
Setelah mengabari Leta, Rasya pun berjalan menyusul Tasya.
"Happy Birthday Sayang kuu," kata Putra dengan alay saat melihat Tasya yang duduk di sebelahnya.
Tasya pun membalasnya dengan senyuman, "Makasih, tapi jangan panggil aku sayang, karena aku bukan siapa-siapa kamu!" Kata Tasya ketus.
Putra pun salah tingkah mendengar perkataan Tasya.
"Mampus, baperin anak orang teross. Tapi ga di pacarin. Karma!" Ejek Adit sambil menertawakan Putra yang sedang cemberut."Bukannya imut, malah geli gw," batin Evan sambil menatap Putra.
Putra yang sadar pun langsung menatap Evan tajam. "Apa lihat-lihat?! Mau gw colok matanya?!" Tanya Putra ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alleta [ END ]
Roman pour Adolescents[ S E L E S A I ] Tahap Revisi. ••√√•• Aku memanglah bukan gadis yang sempurna, dan bukan juga gadis yang selalu bahagia. Inilah aku, Alleta Putri Talita. Seorang gadis malang yang ditinggal orang tuanya. Sampai ia beranjak dewasa, dan mulai mengert...