Sorry lama up dan nggak banyak kata pengantar
Karena buru2 😂😂😂
Maklum setelah menikah author ikut suami ke tempat tugas
& Tempat tugas suami author lumayan parah dari desa author karena tempatnya itu selain minim sinyal, nggak ada listrik dan minim air 😂😂😂😂
Ada sih tempat wifi, tapi jauuuh banget dari rumah dan jln2 harus lewat hutan dulu 😂😂😂😂
Tapi asalkan sama suami, dan uang jajan tetap dikasi, author rela 😂😂😂😂
Jadi harap maklum ya kalau lama up dan lama bls komentar
Love you all
***
Tiba-tiba seorang mengambil alih ember ditangan Senja. Senja kaget, langsung berhenti dan menoleh ke arah orang yang mengambil ember miliknya.
Seorang pria berkulit gelap, tersenyum ke arah Senja. Senyuman yang manis menurut Senja.
"Aku bantu ya," ujar pria itu.
Senja langsung mengangguk, merasa menemukan penyelamat yang membebaskannya dari pekerjaan berat.
"Kamu...," Senja berusaha mengingat siapa pria itu.
"Akbar," ujar Akbar mengenalkan diri. "Teman Raina, yang Minggu lalu memberikan jurnal pada Raina."
Senja langsung mengangguk, mulai mengingat siapa Akbar.
Senja dan Akbar sama-sama melanjutkan langkah mereka."Hmm...," Akbar terlihat ragu untuk berbicara.
Senja menoleh ke arah Akbar. "Kenapa?"
"Kamu nggak keberatan kan kalau kita berteman?" Tanya Akbar ragu.
Senja tertawa. "Nggak masalah kok, teman Raina, teman aku juga kok, kecuali pacar, kalau pacar, kami nggak berbagi."
Kini giliran Akbar yang tertawa. "Kamu lucu."
"Masa?" Tanya Senja merasa senang dipuji dengan kalimat lucu.
"Iya, aku pikir kamu orangnya dingin seperti Raina, tapi ternyata kamu orang yang menyenangkan."
Senja makin tersenyum dengan perkataan Akbar. Tidak terasa keduanya sampai di kelas Senja. Keduanya masuk ke dalam kelas Senja.
"Kamu piket sendiri?" Tanya Akbar heran melihat ruangan kelas Sania yang kosong.
Senja menggeleng. "Harusnya sih ada yang lain, tapi sepertinya mereka belum datang."
"Mau aku bantu?" Tanya Akbar.
Senja kaget. "Kamu mau bantu aku?"
Akbar mengangguk. "Boleh?"
"Boleh, boleh banget malah," jawab Senja semangat.
Akbar tersenyum sambil meletakan ember dilantai. Tanpa diminta, Akbar langsung mengangkat kursi ke atas meja. Sementara Senja menatap Akbar dengan tatapan kagum. Merasa Akbar adalah pria yang baik.
"Oh ya, boleh kan kapan-kapan aku ngajak kamu makan diluar?" Tanya Akbar.
"Makan diluar?" Tanya Senja memastikan.
Ini artinya ajakan kencan ya? Secepat ini? Batin Senja berusaha menerka
"Kamu bisa ajak Raina juga kalau kamu mau," ujar Akbar merasa gugup. "Kamu, mau kan?"
Senja mengangguk. "Mau."
Akbar menghela nafas lega. "Kamu suka makanan apa?"
"Bakso!" Jawab Senja begitu cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja di Batas Kota (You Make Me Pregnant 8)
Romance2 garis merah 2 garis merah di tespack Gadis itu menatap tegang pada 2 garis merah yang terlihat di tespack Panik, gelisah, takut, sedih, semua rasa yang menakutkan bercampur baur dihari gadis itu. Semua rasa itu seharusnya tidak perlu ia rasakan ji...