"Paman, bibi itu menyapa kita!!!" Jiho telihat sangat bahagia sampai-sampai ia mengangkat tangan membalas lambaian gadis di mobil Yoongi.
Ibu dan Ayah Yoongi tersenyum melihat bayangan perempuan dari dalam mobil Yoongi. Mereka dapat menebak gadis itu pastilah sangat cantik. Kaca mobil yang agak gelap membuat mereka tidak bisa melihat dengan jelas sosok gadis pilihan putra bungsu mereka.
Di sisi lain Min Junki dan Seyeon menatap nanar Min Yoongi. Mereka tidak percaya Yoongi benar-benar membawa seorang gadis. Namun karena Yoongi tidak ingin memperkenalkan sang gadis, Junki dan Seyeon mencium sesuatu yang mencurigakan.
"Aku tidak berbohong. Ibu lihat sendiri, kan?"
Yoongi menggaruk pelipisnya dengan ujung jari kelingking. Ia berusaha mengontrol ekspresi.
"Ibu percaya! Ibu akan menunggu sampai dia siap bertemu keluarga kita!" Penuh semangat Nyonya Min menepuk-nepuk bokong putra bungsunya.
"Tapi aku minta maaf tidak bisa ikut makan malam, dia sedang tidak enak badan, aku akan mengantarnya pulang."
Tuan Min menepuk bahu Yoongi dengan bangga. "Tidak masalah, lain kali kita bisa makan bersama."
"Omong-omong namanya siapa?" celetuk Nyonya Min.
Gawat. Min Yoongi kembali goyah karena pertanyaan ibunya. Selama ini Yoongi telah banyak menciptakan nama panggung untuk artis di perusahaan, tetapi di situasi sekarang otaknya mendadak beku tidak bisa mengarang satu nama.
Yoongi memutuskan. "Park... Seyi" katanya menyebut nama asli sang gadis. Toh, mereka juga tidak mengenal Seyi, menyebut namanya jadi tidak masalah, kan?
"Aku akan pergi sekarang, lain kali aku akan berkunjung."Tuan Min mengangguk. "Hati-hati di jalan."
"Lihat, ibu benar, kan? Yoongi diam-diam sudah punya kekasih!" tukas Nyonya Min setelah melihat Yoongi pergi bersama gadisnya.
Min Junki dan Ha Seyeon hanya bisa membalas dengan senyum tipis. Mereka merasa perlu bertemu Yoongi empat mata. Namun untuk sekarang mereka akan membiarkan masalah ini. Melihat senyum bahagia orangtua di hadapan mereka, hati Junki dan Seyeon ikut menghangat.
***
"Dimana rumahmu?" tanya Yoongi setelah mereka meninggalkan rumah orangtuanya.
Yoongi berniat baik ingin mengantar Seyi pulang dengan selamat. Sebenarnya Yoongi agak merasa bersalah karena tadi ia menggunakan gadis itu tanpa sepengetahuan. Yoongi ingin mengucapkan maaf sekaligus terimakasih, tetapi itu semua tertahan di tenggorokan. Sangat sulit diucapkan.
"Aku akan pulang sendiri. Turunkan saja aku di depan sana." Seyi menolak dan menunjuk ke arah convenience store yang buka 24 jam di sebelah kanan jalan.
"Baiklah."
Dan Min Yoongi benar-benar berhenti di sana.
Seyi menatap tidak percaya, ia tidak tahu harus bersyukur atau memaki lelaki bermarga Min di sebelahnya. Seyi menolak diantar lelaki itu pulang karena takut ketahuan oleh ayah dan ibunya tetapi ia juga tidak terima pulang berjalan kaki dengan keadaannya sekarang. Bahkan Yoongi tidak menawarkan untuk mengobati lukanya.
"Ponselmu akan kukembalikan besok. Kau bekerja di Genius Team Entertainment, kan? Akan kubawa ke sana!" kata Seyi dengan nada dingin bercampur kesal.
"Tidak masalah, aku bisa beri waktu seminggu lagi."
Yoongi sejujurnya masih merasa bersalah. Lagi pula Yoongi masih punya ponsel lain yang ia gunakan. Ponsel yang Seyi rusak itu sebenarnya ponsel yang baru ia beli untuk kepentingan pribadi karena Yoongi merasa satu ponsel saja tidak cukup untuknya. Tidak banyak orang yang tahu nomor ponsel baru itu kecuali teman-teman dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
RICH MIN ✔️
FanfictionPark Seyi berharap agar dalam hidupnya tidak akan pernah terlibat dengan orang kaya. Namun suatu hari tanpa sengaja ia berhadapan dengan Min Yoongi, lelaki kelas atas yang juga seorang produser musik terkenal. Seperti sebuah takdir, Seyi selalu bert...