Episode 2: Teka-teki

5.8K 612 7
                                    

Park Seyi hanyut dalam pikiran yang diciptakannya dalam diam. Keningnya berkerut. Bibir merah mudanya terbuka sedikit. Perasaan bersalah dan juga kesal membuat hati dan dirinya tak nyaman.

"Kau kenapa? Baru kutinggal sebentar kenapa wajahmu jadi begitu?"

Yebin terheran melihat aura sahabatnya berubah drastis dari beberapa menit yang lalu saat dirinya meninggalkan gadis itu di lobby hotel.

"Kenapa dengan wajahku?" tanya Seyi dengan lirih sampai hampir tidak terdengar oleh lawan bicaranya.

"Omo! Ini ponsel kenapa?" Yebin yang penasaran mengambil benda itu dari tangan Seyi. Layarnya banyak retakan, saat Yebin mencoba menghidupkannya benda itu tidak merespon sama sekali. "Sudah tidak bisa menyala lagi. Kau menjatuhkannya?" tambah Yebin.

"Itu bukan milikku," terang Seyi. "Aku tidak sengaja menabrak orang asing dan menjatuhkan ponsel miliknya,"

"Apa?! Bagaimana bisa?!" respon Yebin histeris.

"Setelah jatuh aku malah tidak sengaja menginjaknya... Huhu... Yebin, aku harus bagaimana???"

Seyi merengek seperti anak kecil sambil memeluk lengan Yebin.

"Perbaiki saja, bereskan?" Yebin memberi saran seadanya.

Saran Yebin yang seolah sangat mudah —memang mudah untuk Son Yebin— itu membuat Seyi tidak senang sampai-sampai Seyi melotot padanya.

"Ayo aku traktir minum! Aku tahu suasana hatimu sedang buruk." Yebin berusaha menghibur Seyi. Selain sudah lama tidak mencicipi soju lagi, ia tahu di akhir bulan ini Seyi hanya punya uang koin di dompetnya.

"Tidak, aku harus segera pulang." tolak Seyi.

"Yah... Padahal aku ingin minum-minum sambil mendengarkan masalahmu,"

"Besok datanglah ke kafe Jiyeon eonni, akan aku ceritakan di sana."

***

Pintu ruang studio musik dengan tempelan 'Genius Lab' dibuka oleh pemiliknya yang juga terkenal jenius.

Seperti biasa yang ia lakukan setelah memasuki ruang studionya adalah duduk di kursi kebesaran, menghidupkan komputer, kemudian lanjut berkarya.

Min Yoongi punya alasan kenapa hari ini ia datang ke studio lebih cepat dari biasanya. Ia ingin menghindari ibunya.

Ibu Yoongi bilang akan mengunjungi apartemen Yoongi pagi ini, dan Yoongi sangat yakin, pasti nanti ibunya akan terus membahas tentang calon istri. Padahal kekasih saja Yoongi tidak punya, bagaimana bisa langsung memiliki calon istri?

"Hyung!" sapa seseorang yang baru saja masuk ke studio Yoongi.

Hanya satu orang selain Yoongi yang tahu kata sandi 'Genius Lab'. Jeon Jungkook.

"Hmm," sahutnya tanpa menoleh pada lelaki bermata bulat dan bergigi kelinci itu.

"Tumben sekali hyung datang di hari minggu sepagi ini,"

"Pekerjaanku masih banyak." Alibi Yoongi.

Meskipun Yoongi selalu menjawab dengan datar, senyuman di wajah Jungkook tidak luntur. Entah karena ia ingin terus memamerkan gigi kelincinya atau memang dirinya selalu ceria meskipun hari minggunya dipenuhi dengan jadwal melatih para trainee.

"Kenapa ponselmu tidak bisa dihubungi, Hyung?" tanya Jungkook sembari mendaratkan bokongnya ke sofa terdekat.

"Ada perlu apa?"

RICH MIN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang