2

2.9K 479 36
                                    





"Bagaimana bisa kau menaruh di loker yang salah?!" Seulgi menjatuhkan wajahnya pada dataran meja yang dingin, mendesah frustasi.

Di depannya Sooyoung dengan mata mulai memerah menggeleng lemah, "mana kutahu jika ternyata ada dua Joohyun."

"Tentu saja ada! Penyihir itu, bernama asli Joohyun."

"Mereka selalu memanggilnya dengan sebutan Irene, kupikir itu namanya."

"Lagipula Joohyun bermarga Seo, bukan Bae. Apa kau sudah pikun?" Suho ikut menimpali.

Sooyoung menggusak kepalanya gusar, "aku pasti sudah gila.. "

Ketiganya sepakat berkumpul di ruang kelas Seulgi dan Sooyoung selepas bel pulang sekolah, setelah memberitahu Suho apa yang terjadi dengan misi mereka.

"Ancaman amarah Siwon, bagaimana ini?" Suho bertanya pada Seulgi yang masih menempelkan wajahnya pada meja.

"Bagaimana lagi, kita harus mendapatkannya kembali. Apapun caranya," Seulgi mendongak, menatap kedua orang lainnya serius. "Kita tidak bisa membiarkan penyihir itu memanfaatkan situasi ini,'kan?"

Kompak keduanya mengangguk.

Suho mencondongkan tubuhnya pada Seulgi, "caranya?"

Seulgi mengepalkan tangannya, "pasti ada."



-



Maka esoknya, dalam upaya pengambilan kembali kertas mereka dari tangan Joohyun yang lain—atau Irene a.k.a si penyihir sinting—Seulgi merencanakan beberapa tahapan.

Yang pertama; mengambil langsung atau merampas paksa dari tangan Irene sendiri. Tapi, karena rencana itu terdengar hampir mustahil maka Seulgi memilih jalur alternatif lain—mencuri diam-diam.

Lebih terdengar masuk akal. Terutama melihat situasi Irene yang selalu dikerumuni para kacungnya itu.

Pertanyaannya adalah—

"bagaimana cara kita mencurinya?" Bisik Suho yang disusul anggukan Sooyoung pada Seulgi. Ketiganya mengintip dari balik pilar yang berada di rooftop sekolah. Markas besar geng Irene.

Sangat klise, pikir Seulgi menggertakkan giginya.

Irene tengah duduk pada bangku panjang sembari memejamkan matanya. Di kanan kirinya, berada para siswa yang sedia menemani. Dua dari mereka bahkan rela berdiri berjajar, menghadang sinar matahari mengenai gadis itu.

"Salah," tukas Seulgi. Suho menunduk dan Sooyoung mendongak pada Seulgi yang berada ditengah. Keduanya sama-sama mengernyit, "pertanyaannya, dimana penyihir itu menyimpannya?"

Ketiganya lantas menatap Irene yang berada dikejauhan dengan seksama. Lalu berbalik dan berkumpul.

"Kita harus menyusun rencana."



-



Beginilah skema yang telah mereka susun;

Suho bertugas mencungkil paksa loker milik Irene saat jam pelajaran berlangsung. Sedangkan Sooyoung dan Seulgi pergi ke rooftop untuk mencari di sana.

Mereka sengaja membolos satu jam pelajaran untuk melancarkan aksi, karena memang hanya diwaktu itu markas Irene kosong.

"Aku tidak menemukan apapun," beritahu Suho lewat telpon setelah memeriksa isi loker Irene. Hanya ada sampah dan benda tak penting lainnya di sana. Tidak ada buku ataupun peralatan belajar lain.

Kening Suho mengkerut, apa dia bahkan berniat sekolah?

Di sisi lain, Seulgi memejamkan matanya gusar.

"Di sini juga tidak ada."

Seulgi dan Sooyoung sudah menjelajahi seluruh area rooftop namun hasilnya juga nihil.

"Bagaimana?"

"Sepertinya kita harus mencari di tempat lain,"

Maka terpaksa ketiganya harus kembali dengan tangan kosong.

"Mungkin dia membawanya pulang, dan menyembunyikan disatu tempat dalam rumahnya." Ujar Sooyoung sesaat ketiganya kembali berkumpul.

"Bisa jadi," Suho memijit keningnya berpikir. "Ada dari kalian yang tahu alamatnya?"

Mereka merespon dengan gelengan kepala.

"Ah... "Lenguh Suho kesal, kedua tangannya mengusap wajah frustasi.  "kita harus mencari kemana?!"

"Ke rumahnya." Gumam Seulgi. Gadis itu menatap penuh tekad, "kita buntuti dia."

Suho dan Sooyoung berpandangan, lalu mengangguk.

"Oke."








Buat yg bingung, Seo Joohyun= Seohyun SNSD.(ketua OSIS)

Bae Joohyun= Irene.

Beda ya.

1 Sendok Takar ParacetamolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang