6. Oh My....

105K 3.6K 56
                                    

Kayla geram dengan apa yang dilakukan Felix. Dosen itu benar-benar tidak bermoral memperlakukan mahasiswanya sehina ini. Dengan kekesalan yang memuncak, dia pun menggerakkan kakinya dan langsung menendang selangkangan dosen mesum itu dengan lututnya. Dan benar saja, Felix langsung mengaduh kesakitan. Dia memegangi senjatanya yang mungkin terasa ngilu. Sementara Kayla mempergunakan kesempatan itu untuk kabur.

"Awas kamu Mikayla, akan saya buat kamu bertanggung jawab karena sudah menendang aset masa depan saya!"

Kayla tak mendengarkan gertakan sang dosen. Dia langsung keluar dari ruangan dosen itu.

"Kok bisa sih ada dosen yang kayak dia gitu? gak habis pikir gue!"

"Kalau begini sih mending Pak Bahri aja yang jadi dosen gue. Daripada dia si dosen mesum itu." Kayla masih saja mengoceh. Dia bahkan tidak memperdulikan kalau dia ditatap aneh oleh teman-teman kampusnya. Dia pun melangkah menuju parkiran untuk mengambil motornya.

Meskipun anak orang kaya, tetapi Kayla lebih suka kemana-mana naik motor. Karena dia paling tidak suka terjebak macet. Sedangkan dengan naik motor dia akan lebih mudah melewati jalan-jalan sempit yang tak bisa dilewati oleh mobil.

Karena masih kesal Kayla bahkan tidak memperhatikan orang yang ada di sebelah motornya. Dia terlalu fokus mencari kunci motor dari dalam tasnya.

"Ehem!"

Kayla tak memperdulikan deheman itu. Dia masih mencari kunci motornya yang entah kenapa tidak kunjung ketemu. Mungkin terselip dilipatan bukunya.

"Ah ketemu juga," kata Kayla lega. Setelah itu barulah dia menoleh ke samping. Dan betapa terkejutnya dia saat menemukan seorang laki-laki muda tersenyum kepadanya.

"Hai..."

"Oh my god!" Kayla membekap mulutnya karena tak percaya. Dia juga langsung menghambur ke pelukan laki-laki itu. Laki-laki itu pun balas memeluk Kayla. Dia mendaratkan satu kecupannya di puncak kepala Kayla.

"Kangen..." lirih Kayla. Air matanya tanpa sengaja mengalir begitu saja.

"Aku juga kangen kamu," balas laki-laki itu yang tak lain adalah Abizar. Dia mengusap punggung Kayla lembut. Sementara dia terus menciumi puncak kepala kekasihnya itu.

Abizar mengurai pelukan mereka. Dihapusnya air mata yang membasahi pipi kekasih cantiknya itu. "Maaf ya aku udah buat kamu nangis kayak gini."

Kayla menggeleng pelan. Dia menangis bukan karena Abizar. Tetapi lebih karena menyesal tidak mampu menjaga dirinya dengan baik. Sehingga dia bisa kehilangan keperawanan oleh sang dosen mesum.

Abizar membawa Kayla pergi dari sana. Dia membonceng Kayla dengan menggunakan motor Kayla. Dia meraih tangan Kayla dan melingkarkan di perutnya. Sementara Kayla sendiri menyenderkan dagunya di bahu Abizar. Mereka saling senyum dan bertatapan penuh cinta. Mereka pun memutuskan untuk pergi ke tempat yang sering mereka kunjungi selama pacaran.

"Kamu mau pesan apa?" tanya Abizar saat mereka telah sampai di rumah makan. Mereka memilih tempat duduk paling ujung dekat kolam ikan.

"Kayak biasa aja," jawab Kayla. Abizar pun mengangguk. Dia mengacak rambut Kayla gemas. Setelah itu dia memanggil pelayan dan menyampaikan pesanan mereka.

"Gimana kuliahnya?"

"Ya gitu lah. Kamu sendiri?" tanya balik Kayla. Dia tak begitu berniat membahas kuliahnya. Apalagi skripsinya yang akan mengingatkannya kepada dosen mesum itu.

"Not bad lah. Bulan depan aku udah bisa sidang. Doain aja ya."

"Enak kamu. Aku boro-boro sidang. Riset aja belum."

TRAPPED BY LECTURER (REPOST)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang